Agus Wisas (kedua dari kiri) mengambil formulir pendaftaran bakal calon kepala daerah di Kantor DPC PKB Pandeglang, Rabu (20/11/2019). (ISTIMEWA)

KELUARGA besar Mulyadi Jayabaya (JB), mantan Bupati Lebak dua periode menerjunkan puteranya, Nabil Jayabaya dan adik iparnya, Agus Wisas untuk maju pada Pilkada Pandeglang 2020. Keduanya resmi mengikuti penjaringan bakal calon kepala daerah melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Pandeglang. Nabil diplot maju sebagai bakal calon bupati, sedangkan Agus Wisas mendaftar untuk posisi bakal calon wakil bupati.

Agus Wisas yang datang ke Sekretariat PKB Pandeglang di jalan Tenjolaya, Pandeglang, Rabu (20/11/2019) siang disambut oleh Ketua Tim Penjaringan Balon Bupati Pandeglang PKB, Andri Yoga.

“Iya, pertama kami ingin melamar PKB menjadi partai pengusung calon bupati Nabil Jayabaya atau calon wakil bupati Agus Wisas. Kami serahkan sepenuhnya kepada partai untuk menelaah dan mengkaji siapa yang terbaik untuk memajukan dan membangun Pandeglang,” ujar Agus Wisas seusai mengambil dan mendaftarkan diri sebagai calon wakil bupati dan mengambil formulir calon bupati untuk calon bupati.

Agus juga menjelaskan, kedatangannya ke PKB juga ingin mempererat silaturahmi sekaligus menjalin kerjasama dengan PKB dalam menghadapi Pilkada Pandeglang 2020. Lanjut Agus, ia menyerahkan kepada partai PKB untuk mengkaji lebih mantap dan mana yang terbaik untuk masyarakat Pandeglang ke arah perubahan pembangunan yang lebih bermanfaat dan bermaslahat untuk masyarakat.

Dia menjelaskan, selain PKB, sebelumnya dirinya sudah melamar beberapa parpol lainnya seperti ‎PDI Perjuangan, NasDem, dan Gerindra dan pekan depan akan mendaftar ke Partai Demokrat.

“Jika ditakdirkan keluarga JB memimpin Pandeglang tentu akan merealisasikan beberapa program yang sudah masuk perencanaan visi dan misi. Salah satunya melakukan perubahan pembangunan dari yang sekarang masih tertinggal menjadi lebih maju dan berkembang,” jelasnya.

Selain itu keluarga JB juga merupakan bagian dari keluarga NU, maka dari itu dirinya akan menjaga muruah ‎Pandeglang sebagai Kota Seribu Ulama Sejuta Santri. Misalnya, bagaimana ke depan ia akan mengoptimalisasi peran santri dengan program prioritas santri.

“Maka nanti santri akan diberikan hak-hak pengetahuan dunia usaha. Bisa paham pertanian, dunia konstruksi dan ini potensi besar bagi para santri. Lanjut Agus, santri akan menjadi skala prioritas perhatian pemerintah, paling tidak ada alokasi anggaran APBD untuk dunia santri,” tuturnya.

Agus juga ingin mengembalikan kewenangan kepala desa sesuai dengan undang-undang desa. Dirinya tidak akan memaksakan kepala desa untuk mengikuti semua kebijakan bupati.

“Kepala desa sudah punya undang-undang sendiri dan bupati tidak perlu ikut campu, termasuk perlu ada reformasi birokerasi yang harus diprioritaskan. Kita akan coba melakukan penempatan pegawai sesuai kapasitas, disiplin ilmu dan kemampuannya,” sambung dia.

Masih Agus, ada pesan penting dari keluarga Jayabaya maju Pilkada Pandeglang yakni hanya ingin memajukan dan memakmurkan masyarakat Pandeglang. “Jadi Pandeglang harus lepas dari julukan daerah tertingal dan yang bisa merubahnya sendiri adalah pemerintah dan masyarakat. “Kalau ingin berubah pilih kami, kalau tidak mau berubah silahkan pilih petahana. Saatnya masyakat Pandeglang bisa menentukan pilihan, perubahan pada pesta demokrasi Pilkada Pandeglang 2020,” tutupnya.

Sementara itu Tim Penjaringan Pilkada PKB Pandeglang, Andri Yoga menyampaikan apresiasi kepada para bakal calon bupati yang sudah daftar ke PKB. Meski demikian, Andri mengaku sudah mengenal sosok keluarga JB yang punya jiwa agresif membangun. “Iya, ada nama Herman Firdaus, Nabil Jayabaya dan Agus Wisas. Nanti soal keputusan ini, saya serahkan ke partai,” tutup Andri.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian