RAFE’I Ali Institute (RAI) menggelar safari literasi ke SMP IT Nurul Yaqin, Kecamatan Patia, Kabupaten Pandeglang, Selasa (25/10) lalu. Safari literasi merupakan upaya RAI dalam menebar virus literasi ke sekolah-sekolah. Programnya berupa workshop menulis fiksi dan nonfiksi, jurnalistik, aktivasi mading sekolah, inisiasi jurnalistik pelajar, gerakan membaca dan cinta perpustakaan dan lainnya.
Direktur Eksekutif RAI, Atih Ardiansyah menyebut, safari literasi merupakan program jemput bola. Selama ini, kata dia, kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan RAI terfokus di Balai Ilmu Pengetahuan (BIP) Rafe’i Ali di Kampung Jaha Masjid. “Kita ingin memperluas spektrum, biarkan BIP RAI menjadi episentrumnya,” ujar Atih.
Ditambahkan Atih, saat ini RAI telah membuka dua titik pusat belajar berbasis perpustakaan yang dikolaborasikan dengan warga. Pertama di RW 03 Desa Sukamaju, Labuan dan di RW 06 Komplek Griya Labuan Asri.
“Di RW 06, kita sudah musyawarah dengan RT-RW sampai Ketua DKM. Kebetulan sudut baca yang kita kembangkan di dekat masjid. Harapan kami, keberadaan sudut baca tak hanya menjadi perpustakaan semata, tetapi bisa menstimuli adanya semacam Islamic Centre,” papar Atih.
Di SMP IT Nurul Yaqin, Patia, RAI menggandeng guru Bahasa Indonesia setempat untuk berbagi dan memotivasi siswa dalam membaca dan menulis. Hilman Sutedja, relawan RAI membawakan materi menulis cerpen sambil membedah proses kreatif buku kumpulan cerpennya berjudul “Lege” (Gong Publishing, 2017).
Suhadi, guru Bahasa Indonesia SMP IT Nurul Yaqin menilai agenda safari literasi sangat diperlukan. Hal ini karena sekolah-sekolah saat ini masih gagap dalam mengimplementasikan program Gerakan Literasi Sekolah (GLS).
“Bersyukur sekali sekolah kami kedatangan RAI. Bagi sekolah kami, ini merupakan kegiatan bedah buku dan seminar literasi pertama sejak sekolah ini berdiri,” ujarnya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Dendi