SERANG – Dalam rangka memperkuat pelestarian dan pengembangan budaya lokal, Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten menggelar Sawala Budaya dengan tema “Menyongsong Wajah Baru Kebudayaan Banten”.
Acara yang berlangsung di Cafe Teras Bamboo tersebut dihadiri oleh para budayawan, akademisi, seniman, sejarawan serta para pelaku budaya di Provinsi Banten.
Plh Kepala Bidang Kebudayaan Dindikbud Banten, Rudi Yatmawan menjelaskan bahwa Sawala Budaya bertujuan untuk bersilaturahm dengan seniman, budayawan serta para pelaku budaya di Provinsi Banten untuk menyusun arah kebijakan baru yang lebih adaptif terhadap perkembangan zaman, namun tetap berakar pada nilai-nilai budaya Banten.
“Ini adalah momentum penting bagi kita untuk merumuskan strategi yang mampu menjaga dan mengembangkan budaya Banten di era modern,” ujar Rudi dalam sambutannya.
Melalui kegiatan ini, Rudi berharap dapat merumuskan langkah strategis yang memperkuat posisi Banten sebagai daerah dengan kekayaan budaya yang unik dan relevan di tengah dinamika global.
Acara ini diisi dengan diskusi panel yang menghadirkan narasumber seperti budayawan dari Teater Guriang Dede Abdul Majid dan Kepala Badan Pelestari Kebudayaan (BPK) Wilayah VIII Lita Rahmiati dan dipandu oleh moderator Nedi Suryadi.
Dalam paparannya, Budayawan Banten Dede Abdul Majid menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah, komunitas seni, dan dunia pendidikan dalam memperkuat identitas budaya daerah.
“Salah satu tantangan terbesar saat ini adalah bagaimana budaya tradisional bisa tetap hidup di tengah gempuran budaya populer. Namun, dengan inovasi dan dukungan semua pihak, saya optimis Banten bisa menjadi pusat kebudayaan yang kuat,” ungkap Majid. (ADV)