SEORANG tahan titipan bernama Sarip Hidayat (42), ditemukan meninggal dunia di dalam Kamar mandi sel tahanan Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Pandeglang.
Kepala Satuan Pengamanan Rutan Kelas IIB Pandeglang, Eris Rivaldi Juliansyah mengatakan, bahwa peristiwa itu terjadi pada Rabu (28/8/2024) sekitar pukul 23.00 WIB, didalam kamar mandi sel tahanan Blok B nomor 13.
“Jadi, pada malam hari sekitar pukul 23.00 WIB, tahanan tersebut ditemukan pingsan atau tidak sadarkan diri di kamar mandi Blok B. Kemudian teman-temannya berupaya memanggil petugas yang berjaga, lalu dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal karena sakit,” ucapnya, Kamis (29/8/2024).
Eris menyatakan, jika dirinya tidak mengetahui secara pasti, apakah ada penganiayaan oleh tahanan lain kepada korban. Sebab, kata dia, CCTV hanya bisa menyorot bagian depan sel.
“Nggak ada sih kayanya, rekaman CCTV itu dari masjid ke kamar 13 sorotannya terlalu jauh. Jadi cuman bisa menangkap gambar atau video pas evakuasi dibawa ke rumah sakit, nggak bisa langsung ke dalam kamar,” terangnya.
Ia mengaku, bahwa pihaknya tidak mengetahui bahwa ada luka lebam di tubuh korban. Sebab menurut Eris, persoalan tersebut ditangani langsung oleh tim medis rumah sakit.
“Temuan awalnya kebetulan nggak ada luka lebam. Jadi kami yang awam ini nggak tau, dan menyerahkan semuanya ke pihak medis saja. Dan ini pun karena tahanan polisi, kami cuma titipan. Jadi ya intinya, menyerahkan sepenuhnya kepada penyidik sama pihak medis yang lebih mengetahui,” kata Eris.
Terpisah, Kasatreskrim Polres Pandeglang, Iptu Alfian Yusuf menerangkan, bahwa ditubuh korban ditemukan luka lebam di bagian kepala.
“Pada saat anggota piket Reskrim Polres Pandeglang sampai di RSUD berkah Pandeglang, disitu anggota melihat ada lebam di bagian pelipis kanan, dan bibir atas,” ungkapnya.
Ia menambahkan, jika pihaknya belum bisa memastikan apakah luka lebam tersebut menjadi penyebab kematian dan dugaan penganiayaan atau bukan. Sebab menurutnya, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.
“Untuk penyebab kematiannya sendiri, kita belum bisa mengidentifikasi. Karena ketika tanya dokter, dokter menyarankan untuk autopsi, sedangkan pihak keluarga menolak untuk diautopsi,” tutup Alfian.
Redaktur : Fauzi
Reporter : Asep