Ini Dia Si Apem Bohay, Makanan Khas Ramadan Dari Pandeglang

0
1575

SETIAP memasuki Ramadan, selalu ada tradisi di setiap daerah. Tradisi itu baik berupa kegiatan kerohanian, sosial hingga kuliner.

Di Kampung Kadubungbang, Desa Kadubungbang, Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang, Banten, ada satu penganan khas selama bulan suci Ramadan.

Penganan berwarna putih dengan dengan tekstur lembut berbahan utama beras ini bernama apem atau masyarakat menamainya dengan sebutan Apem Bohay. Dinamai Apem Bohay, karena apem ini memiliki ukuran yang relatif lebih besar jika dibandingkan dengan apem lainnya.

Sebetulnya, keberadaan apem tidak hanya hadir di tiap Ramadan, melainkan juga di hari-hari biasa. Namun, permintaan akan makanan khas Pandeglang ini meningkat tajam selama Ramadan.

Mahmud (55), perajin apem di Kecamatan Cimanuk mengaku, apemnya selalu diserbu pembeli jelang waktu berbuka puasa.

Pria yang sudah menekuni profesinya sejak puluhan tahun ini mengaku, setiap hari selama Ramadan bisa mengolah empat kwintal beras sebagai bahan utama pembuatan apem.

“Sebetulnya tiap hari juga kita buka, tapi kalau bulan puasa pembeli mulai dari jam 02:00 pagi sampai 17:30 sore terus berdatangan. Apalagi pas buka puasa, pembeli makin banyak yang ngantri, bahkan ada yang sampai engga kebagian,” terang Mahmud ketika berbincang dengan Tuntas Media di rumahnya, Jumat (18/05/2018) siang.

Sambil terus melayani pembeli, ia menceritakan, jika pelanggannya tidak hanya datang dari Pandeglang, tetapi juga dari luar daerah. Biasanya pembeli dari luar datang jelang sore hari atau ngabuburit jelang waktu berbuka puasa.

“Alhamdulillah pembeli hari ini cukup ramai, bahkan ada yang tidak kebagian,” ujarnya dengan senyum lebar.

Sementara, Eli salah seorang pembeli Apem Bohay mengatakan, Apem Bohay cukup enak dan juga harga yang terjangkau.

“Apem di sini (Kadubungbang, red) cukup enak dan harganya juga terjangkau. Mulai dari kisaran Rp 10.000-Rp 30.000 per bungkus, beda dengan apem lain, makanya banyak yang pada beli ke sini. Ditambah lagi kan apem di sini masih anget, karena langsung diproduksi di sini,” terang Eli yang membeli sebungkus Apem Bohay.

Terpisah, Sekretaris Camat (Sekmat) Mandalawangi, Ida Robiyatul Adawiyah mengungkapkan, apem sudah menjadi makanan khas masyarakat Kabupaten Pandeglang, terutama selama Ramadan.

Kata dia, apem Cimanuk atau sering disebut Apem Bohay karena ukurannya yang cukup besar jika dibandingkan dengan jenis apem lainnya.

“Saya sering beli apem di sini (Cimanuk, red) untuk buka puasa, selain gede juga harganya pun relatif. Harga sebungkus (apem, red) Rp 10.000 dan Rp 2.000 untuk gulanya, cukup terjangkau,” ungkap Ida yang mengaku, kerap membeli Apem Bohay selama Ramadan.

Apem yang dijual masyarakat Pandeglang umumnya dibungkus dengan daun pisang dan dijajakan di pinggir jalan raya di atas meja. Selain itu juga pedagang yang didominasi ibu-ibu akan menjajakannya menghampiri pengendara di sekitar Pasar Batubantar atau depan Kantor Kecamatan Cimanuk. Agar lebih nikmat saat menyantap apem bisa ditambahkan kinca (sirup yang terbuat dari gula aren dan santan) atau sirup rasa buah yang banyak dijual di pasaran.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : “Dase” Bahrul Ulum