KEPALA Desa Cikiruh Wetan (Ciwet), Kecamatam Cikeusik, Kabupaten Pandeglang, Banten, Lukman Hakim angkat bicara soal viralnya bantuan tas kepada murid Sekolah Dasar (SD) dari Dana Desa (DD) yang bergambar dirinya dan petahana Bupati Pandeglang, Irna Narulita.
Ia mengatakan, bantuan tas sebanyak 250 buah kepada murid di tiga SD, satu MI dan dua PAUD di Kecamatan Cikeusik merupakan rencana tahun lalu. Dirinya memastikan, bantuan tersebut tidak mengarah ke ranah politik atau mempolitisasi DD.
Sebelum memberikan bantuan tas kepada ratusan murid, ia terlebih dahulu
menyampaikan kepada Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Cikeusik bahwa akan ada program yang bukan mengarah ke politik. Bahkan saat pembagian tas tersebut juga dihadiri juga oleh Panwascam Cikeusik bernama Mubin.
“Iya betul itu Dana Desa, tidak ada maksud dan tujuan untuk politik atau mempolitisasi. Itu kan program yang sudah direncanakan tahun 2019, hanya saja baru sekarang diberikannya karena tahun ini masuk tahun ajaran baru. Dan Panwascam juga sudah tahu dan tidak ada masalah,” kata Lukman Hakim, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (21/07/2020).
Soal tas bergambar dirinya dan Bupati Pandeglang, Irna Narulita, itu merupakan bentuk informasi kepada masyarakat bahwasa bantuan tersebut berasal dari pemerintah yang diwakili oleh pemerintah desa dan pemerintah daerah.
Pria yang pernah berprofesi sebagai wartawan ini mengaku, pernah meminta izin kepada Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk memasang gambar Kemendes di tas tersebut, tetapi tidak ada tanggapan.
“Itu bukan politisasi, Bu Irna kan masih menjabat dan di tas tersebut juga masih bertuliskan Bupati Pandeglang. Kita juga sudah minta izin ke Kemendes mau pasang foto Kemendes, cuma tidak ada tanggapan. Kalau bupati sudah tahun lalu, karena ini rencana tahun lalu,” tuturnya.
Lukman menjelaskan, di Desa Cikiruh Wetan sebagian besar warganya masuk katagori belum sejahtera. Program tas itu bertujuan sebagai stimulus kepada para orang tua yang memiliki anak usia sekolah agar bersemangat memasukan anaknya ke lembaga pendidikan yang ada di Desa Cikiruh Wetan, mulai dari PAUD, TK, SD dan MI.
“Kenapa itu perlu kami lakukan? Karena menurut kami dan BPD, generasi masa depan Desa Ciwet tidak boleh ada yang tidak sekolah. Bahkan kami memotivasi mereka agar dapat menempuh pendidikan setinggi-tingginya,” jelasnya.
Lebih lanjut Lukman menerangkan, anggaran untuk bantuan 250 buah tas Rp 30 juta dan tiap siswa hanya mendapatkan tas, tidak dengan alat tulis lainnya karena keterbatasan anggaran. Namun tahun depan jika kondisi keuangan keuangan negara sudah normal dan DD tidak akan diperuntukkan untuk BLT, maka akan ditambah item bantuan berupa alat tulis.
“Semoga saja tahun ini saya dapat kesempatan berfoto bersama Presiden. Supaya tahun depan foto di tasnya dengan Presiden. Dan program itu akan saya tambahkan alat tulis,” pungkasnya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian