Puskeswan Pembantu Cibaliung Kirim Sampel Bangkai Ayam Mati Mendadak ke UPTD PPV Provinsi Banten

0
61

DINAS Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Pandeglang melalui Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) terus berupaya melakukan upaya antisipatif menghadapi adanya laporan kejadian banyak ayam mati mendadak di wilayah Kecamatan Cigeulis.

Petugas Puskeswan menindaklanjuti laporan tersebut dengan menguji sampel ayam yang mati di Laboratorium Pelayanan dan Pengujian Veteriner (PPV) serta melakukan penyemprotan dengan cairan desinfektan.
Kepala UPT Puskeswan Pandeglang Ade Setiawan memastikan semua laporan yang masuk dari warga masyarakat akan ditindaklanjuti oleh tim kesehatan hewan yang telah dibentuknya.

“Puskeswan sudah siapkan 4 tim lapangan yang terdiri dari dokter hewan dan paramedik veteriner untuk merespon setiap laporan masyarakat terkait masalah kesehatan hewan yang terjadi,” ujarnya, Selasa (21/01/2025)
Ade Setiawan mengaku hari ini telah menugaskan tim kesehatan hewan Puskeswan Pembantu Cibaliung untuk melakukan investigasi terkait laporan banyak ayam mati mendadak di salah satu desa di Kecamatan Cigeulis.

“Untuk memperkuat hasil uji laboratorium, selain hasil swab dan sampel darah, hari ini Tim Kesehatan Hewan Puskeswan Pembantu Cibaliung membawa sampel bangkai ayam mati mendadak ke UPTD PPV Provinsi Banten untuk diperiksa lebih lanjut,” katanya.

Terpisah Dokter Hewan Penanggungjawab Puskeswan Pembantu Cibaliung drh. Binarta mengatakan, pada hari Selasa 21 Januari 2025 tim Pusat Kesehatan Hewan ( Puskeswan Pembantu ) Cibaliung beserta Koordinator Penyuluh (Korluh) Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Cigeulis telah melakukan kunjungan pada lokasi yang dilaporkan telah terjadi kematian ayam mendadak, yaitu pada Kampung Lingsuh Desa Tarumanegara Kecamatan Cigeulis.

“Berdasarkan informasi yang diperoleh dari warga setempat kejadian ayam mati mendadak ini mulai terjadi sekitar seminggu yang lalu. Dengan jumlah kematian sudah mencapai ratusan ekor,” ungkap Binarta.

Ia menerangkan, dari hasil pemeriksaan pada bangkai ayam mati di lokasi, ditemukan adanya pembengkakan pada daerah kepala disertai keluarnya cairan dari mata dan lubang hidung.

“Kemudian tim Puskeswan Cibaliung melakukan rapid test pada 6 sampel ayam di lingkungan sekitar yang masih hidup,” terang dokter hewan yang telah bertugas di Cibaliung sejak tahun 2022 ini.

“Berdasarkan hasil tes tersebut, tim Puskeswan Pembantu Cibaliung membawa 2 sampel bangkai ayam mati untuk dicek lebih lanjut di laboratorium Unit Pelaksana Teknis Daerah PPV Provinsi Banten,” tandas drh. Binarta.