DINAS Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Pandeglang, Banten, mengklaim angka putus sekolah untuk jejang SD dan SMP mengalami penurunan. Jika data tahun lalu terdapat 475 anak yang mengalami putus sekolah, tahun ini angkanya turun menjadi 200 anak.
“Ada penurunan, penurunan cukup signifikan, sampai bisa jadi 200 orang,” ujar Kepala Dindikbud Pandeglang, Olis Solihin saat mengikuti kunjungan kerja Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang beserta OPD di Kecamatan Majasari (26/03/2018) siang.
Kata dia, angka putus sekolah didominasi dari keluarga yang berlatar belakang sebagai nelayan. Artinya, pada saat cuaca bersahabat, nelayan bisa mencari nafkah dengan melaut. Sedangkan jika tengah angin barat, maka nelayan berhenti melaut.
“Tetapi pada saat tidak turun ke laut, warga tersebut bertani dan ada juga yang membawa anaknya ke luar daerah untuk mencari penghasilan,” sambungnya.
Pemkab Pandeglang, kata Olis, terus berupaya untuk menekan tingginya angka putus sekolah.
“Kecenderungan semakin hari angka putus sekolah dapat ditekan. Jangan sampai ada anak-anak tidak sekolah, itu sudah penekanan ibu bupati (Irna Narulita, red),” tutup Olis.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Dendi