TOKOH muda Mathla’ul Anwar sekaligus mantan dekan Fakultas Agama Universitas Mathla’ul Anwar, KH Mohammad Zen mendeklarasikan diri maju sebagai calon ketua umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PB MA) di Muktamar ke-20. Muktamar tersebut bakal digelar di Puncak Bogor Jawa Barat, pada tanggal 1-3 April 2021.
Deklarasi yang digelar di Tangerang Selatan, Jumat (19/03/2021) dihadiri beberapa tokoh muda Mathla’ul Anwar yaitu putra almarhum KH Irsyad Djuwaeli, Andi Yudi Hendriawan, dan Dekan FA Unma, Ali Nurdin, serta beberapa tokoh muda MA yang lain.
“Kami ingin memperkuat, meningkatkan peran, dan memperluas jangkauan organisasi MA di masyarakat, antara lain dengan memperbanyak lembaga pendidikan. Dalam 5 tahun ke depan, MA insya Allah akan membangun 5 perguruan tinggi baru,” kata M Zen dalam sambutannya.
Dijelaskan M Zen, organisasi dakwah dan pendidikan MA yang berdiri pada tahun 1916 akan terus menegaskan perannya untuk menata umat dan merekatkan keutuhan bangsa.
“Sejak didirikan 105 tahun yang lalu, MA tidak pernah lelah melakukan pembinaan ummat melalui pendidikan, dakwah, dan kegiatan sosial,” katanya.
Saat ini, ia menjelaskan, organisasi keagamaan yang didirikan oleh KH Mas Abdurahman dan kawan-kawan di Banten itu saat ini sudah merambah ke-32 provinsi dan mengelola sekitar 2.000 lembaga pendidikan mulai dari tingkat dasar, menengah, sampai perguruan tinggi.
“Mathla’ul Anwar yang telah menyebar ke seluruh wilayah Indonesia dan memiliki beberapa perwakilan di luar negeri telah menghasilkan jutaan alumni yang mengisi berbagai posisi penting di masyarakat,” jelasnya.
Zen mengakui bahwa lembaga-lembaga pendidikan yang berada di bawah organisasi keagamaan Islam secara umum masih tertinggal dibandingkan dengan lembaga pendidikan lain termasuk sekolah atau perguruan tinggi negeri. “Karena itu meningkatkan kualitas lembaga pendidikan adalah sebuah keniscayaan. Kami akan fokus ke situ,” jelasnya.
Sekjen DPP Serikat Tani Nelayan Mathla’ul Anwar, Nasrullah mendukung KH. M.Zen jadi ketum PBMA. Menurutnya, sudah saatnya tokoh-tokoh muda MA memegang kendali organisasi tersebut.
“KH M Zen tokoh yang tepat untuk memimpin MA kedepan,” ujarnya.
Senada dengan Nasrullah, Pimpinan Pondok Pesantren Kimawar, Ustadz Dona El-Furqan menyatakan dukungannya terhadap KH M Zen.
“Ponpes Kimawar sebenarnya tidak memiliki hak suara dalam Muktamar. Namun secara personal, saya mendukung KH M Zen untuk maju diperhelatan Muktamar. Beliau memiliki kemampuan manajemen dan mengelola organisasi. Beliau juga orang yang aktif di MA dan selalu menunjukan identitasnya sebagai kader MA. Maka tidak ada alasan lagi untuk pemilik hak suara untuk tidak mendukung beliau,” tandasnya.
Untuk diketahui, karena dalam situasi pandemi, Muktamar kali ini hanya akan dihadiri oleh sekitar 150 peserta termasuk unsur Pengurus Besar, Pengurus Wilayah (PW) dari 32 provinsi di Indonesia, serta panitia.
Menurut rencana, event lima tahunan ini akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo seperti yang terjadi pada Muktamar ke-19 tahun 2015 di Pandeglang, Banten.
Redaktur: Dendi S
Reporter: Fauzi