SEBANYAK 385 jamaah haji Kloter 40 asal Kabupaten Pandeglang akan diberangkatkan Kementerian Agama (Kemenag), Rabu 24 Juli 2019. Kloter 40 merupakan kloter pertama yang berangkat.
Kasi Haji Kemenag Pandeglang, Wawan Sofwan mengatakan, jumlah jamaah haji untuk kloter 40 sebanyak 385 orang dan ditambah petugas pendamping delapan orang sehingga totalnya 393 orang.
“Tanggal 24 dari Pandeglang, diberangkatkan kisaran jam 7 pagi oleh bupati dan dikawal sampai ke Pondok Gede,” terang Wawan saat ditemui di Kantor Setda Pandeglang, Senin (22/07/2019).
Wawan mengatakan, dari total 1041 jamaah haji sekitar 31 persen sudah Lansia. Akan tetapi, ia juga menegaskan jemaah yang saat ini akan diberangkatkan dalam keadaan istito’ah dinyatakan sehat oleh Dinkes. Selain itu petugas dari Dinkes juga tetap memantau kesehatan dari para jemaah haji.
“Kloter selanjutnya tanggal 25 dengan jumlah yang sama, diberangkatkannya juga masih dari pendopo,” katanya.
Wawan juga mengatakan, tahun ini terdapat beberapa perubahan seperti past track dan sistim zonasi dimana para jemaah haji akan dimudahkan mengurus beberapa persyaratan di Indonesia tanpa harus dilakukan kembali di Tanah Suci.
“Namanya past track jadi cepat seperti biometrik tidak lagi dilakukan di tanah suci, yang kedua ada yang namanya zonasi Embarkasi itu kita satu titik, jadi Embarkasi JKG (Jakarta Pondok Gede) misalkan Lampung, Bekasi, Banten dan Jawa Barat ditempatkan satu tempat, itu di Roudoh untuk zona Embarkasi Jakarta,” tuturnya.
Sementara itu, seiring dengan pengalaman 2017 lalu, penyakit yang dideritanya saat di Tanah Suci yakni batuk berjamaah. Jadi jika satu jamaah terkena batuk maka akan menular kepada jamaah lainnya.
“Jadi dari Dinkes sudah dipersiapkan semuanya dari masker, petunjuk kesehatan dan diperbolehkan juga membawa obat sesuai dengan penyakit yang dideritanya,” sambungannya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian