PEMBANGUNAN ruang pusat pengendali informasi atau Command Center saat ini sudah memasuki tahap akhir. Ruangan yang berada di lantai satu Gedung Setda Pandeglang itu tinggal proses merapihkan bagian interior, pemasangan instalasi jaringan video wall, dan perangkat komputer untuk operator.
Pantauan wartawan, Rabu (09/08/2017) siang, sejumlah pekerja terlihat tengah menata bagian interior. Belasan layar video yang masing-masing berukuran 51 inchi telah terpasang.
Di ruang berukuran 6×6 meter itu nantinya akan dipasang 15 layar yang dikendalikan enam operator dari enam Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Selain itu, di sebelah Command Center juga disediakan ruang meeting bupati seluas 3×6 meter.
Kabid Telematika pada Dinas Komunikasi, Informasi, Sandi dan Statistik (Diskomsantik) Kabupaten Pandeglang, Tubagus Nandar Suptandar menjelaskan, progres pekerjaan Command Center sudah mencapai 85 persen.
Selain menyelesaikan pekerjaan fisik, juga disiapkan untuk memudahkan pemantauan kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN) maupun proses pembangunan.
“Kami sudah siapkan lebih dari 10 aplikasi. Target peresmian yang dijadwalkan bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-72,” kata Nandar saat meninjau proses pengerjaan Command Center.
Dalam peresmian itu, Pemkab Pandeglang juga akan melaunching aplikasi khusus bagi masyarakat untuk menyampaikan keluhan dan aspirasi. Melalui aplikasi itu Nandar mengklaim, setiap laporan keluhan yang masuk dapat langsung ditindaklanjuti oleh OPD terkait, karena telah terintegrasi pula dengan aplikasi tersebut.
“Aplikasi analis sosial bagi masyarakat nanti akan jadi bahan pertimbangan dan pengambilan keputusan pimpinan daerah. Sehingga masyarakat bisa mengadukan kepada pemerintah terkait berbagai persoalan seperti infrastruktur,” terangnya.
Adapun enam operator sementara yang ditunjuk untuk mengelola Command Center, yakni Satpol PP, Dishub, BPBD, Diskomsantik, DPUPR, dan Dinkes. Rencananya, pada tanggal 14 Agustus mendatang, Diskomsantik akan melakukan simulai sebelum diresmikan oleh Bupati Irna Narulita.
“Pengaduan harus secara real time online dan yang mengadukan tidak boleh asal-asalan. Itu harus di foto dan nanti koordinat yang melaporkan akan diketahui betul apa tidak yang melaporkan ada di lokasi. Kalau itu tidak sesuai akan tertolak laporannya,” pungkasnya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Agus