PERSEDIAAN stok logistik bencana di 15 lumbung sosial di Kabupaten Pandeglang kosong. Lumbung Sosial, merupakan bangunan sebagai tempat penyimpanan dan persediaan barang-barang kesiapsiagaan penanggulangan bencana yang tersebar di 14 kecamatan di Kabupaten Pandeglang.
Lumbung sosial di Kabupaten Pandeglang saat ini dikelola oleh relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Pandeglang.
Jumlah lumbung sosial sebanyak 15 lumbung sosial, yang tersebar di Kecamatan Sumur sebanyak dua lumbung sosial. Kemudian satu lumbung sosial di kecamatan Cibitung, Cibaliung, Cigeulis, Panimbang, Sukaresmi, Patia, Labuan, Carita, Mandalawangi, Cimanuk, dan Kecamatan Pagelaran.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pandeglang Sutoto mengatakan, bahwa lumbung sosial memiliki manfaat besar untuk memudahkan warga menjangkau bantuan dengan cepat sehingga kebutuhan pokok tercukupi jika sewaktu-waktu terjadi bencana.
“Kemarin kita lakukan monitor, dan hasilnya stok logistik bencana di 15 lumbung sosial kosong,” katanya, Kamis (18/1/2024).
Menurutnya, stok logistik bencana masih kosong karena stok Cadangan Beras Pemerintah (CPP) sudah semakin menipis dengan jumlah kurang dari satu ton.
“Saat ini dalam proses pengadaan. Masih dalam tahap proses verifikasi, kegiatan belanja langsung dari APBD,” terang Sutoto.
Sutoto menyebut, selain belanja langsung, Dinsos Kabupaten Pandeglang telah mengusulkan bantuan kepada Pemprov Banten dan Pemerintah Pusat. Hal itu dilakukan, agar dapat memenuhi kebutuhan pengisian stok logistik bencana.
“Karena kan saat ini masih dalam tahap verifikasi belanja langsung. Sementara kejadian bencana datang tak terduga, dan kondisi stok logistik di lumbung sosial sudah kosong,” ungkapnya.
Ketika ditanya berapa kebutuhan beras untuk dapat memenuhi stok logistik, Sutoto menjelaskan jika kebutuhan beras kurang lebih sebanyak 10 ton.
“Untuk mengisi semua lumbung sosial, diperlukan sekitar 10 ton beras,” ujarnya.
Sementara, Ketua Forum Relawan Kampung Siaga Bencana (KSB) Kabupaten Pandeglang, Beni Madsira mengatakan, bahwa stok logistik di seluruh lumbung sosial saat ini sedang mengalami kekosongan.
“Normalnya, setiap lumbung sosial itu minimal 50 sampai 100 paket logistik. Namun saat ini paling ada itu sebanyak lima paket dan itu kita anggap kosong dan harus segera diisi mengingat sudah musim hujan maka harus ada respon cepat,” katanya.
Beni menjelaskan, stok logistik bencana kosong karena awal tahun ini masih menunggu pengesahan anggaran.
“Kepala Dinsos juga lagi keliling ke setiap kecamatan, untuk memastikan lumbung sosial di setiap kecamatan. Kalau di Dinsos tidak ada, maka ke BPBD-PK. Akan tetapi memang tidak bisa dikirim ke lumbung tapi langsung kepada korban bencana, karena memang sebagai respon cepat juga,” ucapnya.
Selain itu, kata Beni, stok logistik pada BPBD-PK sementara tidak bisa diisikan untuk lumbung sosial. Hal itu, untuk memenuhi kebutuhan respon cepat kepada korban bencana.
“Stok logistik habis, karena tahun kemarin terjadi kekeringan karena el nino. Terus bencana angin puting beliung, kebakaran. Dan saat el nino, masyarakat yang mayoritas sebagai petani banyak alami paceklik. Sehingga stok logistik disalurkan, untuk penanganan keluarga masuk kategori kemiskinan ekstrim,” imbuhnya.
Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Asep