Tingginya Angka Kasus Pencabulan Anak di Pandeglang, Kasatreskrim : Kami Menilai Ini Darurat

0
86

KABUPATEN Pandeglang menjadi Daerah darurat kasus pencabulan anak di bawah umur, dan sangat memprihatinkan serta patut diwaspadai.

Tercatat, selama periode Januari hingga Agustus 2033, setidaknya 56 kasus yang telah ditangani oleh Unit PPA Satreskrim Polres Pandeglang.

“Dari 56 kasus ini, yang paling menonjol itu adalah kasus kejahatan anak dibawah umur. Seperti pencabulan, pelecehan, kemudian yang terakhir adalah kasus pelecehan homoseksual dengan 1 orang pelaku dan lebih dari 1 orang korbannya. Intinya yang menjadi korban disini adalah, anak-anak yang masih dibawah umur,” ungkap Kasatreskrim Polres Pandeglang, AKP Shilton, Jum’at (1/9/2023).

Shilton menambahkan, jika pihaknya masih menunggu laporan dari masyarakat atau korban kasus pelecehan homoseksual lainnya.

“Sampai saat ini, kami masih menunggu dari masyarakat atau korban-korban pelecehan homoseksual yang ingin melaporkan,” katanya.

Selama ini, kata dia, memang setiap kasus pencabulan dan pemerkosaan pelakunya merupakan orang terdekat atau yang kenal dengan korban.

“Sebagian besar para pelaku itu adalah orang terdekat korban, seperti lingkungan keluarga atau saudara, tetangga, dan juga pacar yang korbannya masih dibawah umur,” ucap Shilton.

Dirinya menyebut, jika dibandingkan dengan tahun 2022 lalu, kasus pencabulan anak dibawah umur di tahun 2023 lebih banyak terjadi.

“Baru 8 bulan saja sudah terlihat perbandingannya, seperti pencabulan anak pada tahun 2022 hanya 10 kasus. Sementara di tahun 2023, baru 8 bulan sudah 10 kasus pencabulan anak. Sedangkan setubuh anak pada tahun 2022 sebanyak 26 selama satu tahun, namun pada tahun 2023 selama periode Januari sampai Agustus saja sudah 23 kasus,” terang Shilton.

Shilton menuturkan, untuk kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Kabupaten Pandeglang terjadi pada awal tahun saja.

“Untuk kasus KDRT, kita mendapat 8 laporan yang sebagian besar itu terjadi diawal tahun. Mudah-mudahan, angka 8 kasus ini tidak bertambah,” harapnya.

Ia mengatakan, bahwa tingginya angka kasus pencabulan di Kabupaten Pandeglang, membuatnya merasa prihatin.

“Kalau dari penilaian kami dengan melihat jumlah korban yang tidak sedikit, sudah bisa dikatakan darurat menurut kami. Jika ini tidak diseriuskan penanganannya oleh pihak-pihak terkait, ini pasti akan terus bertambah karena ini menyangkut masa depan anak bangsa,” tegas Shilton.

Shilton menghimbau kepada para orang tua, masyarakat, dan guru di sekolah, untuk bersama-sama memberikan sosialisasi pencegahan.

“Tidak menutup kemungkinan, apabila tidak segera melakukan upaya pencegahan dari peran serta masyarakat, orang tua, serta guru di sekolah untuk memberikan edukasi, tentunya saya yakin ini akan terus bertambah apabila kita tidak serius dalam pencegahannya,” imbuhnya.

Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Asep