Wakil Bupati Pandeglang Sidak Protokol Kesehatan di Dua Puskesmas

0
149

WAKIL Bupati Pandeglang, Tanto Warsono Arban didampingi Kepala Bagian Umum, Firman lakukan inspeksi mendadak (sidak) terkait penerapan protokol kesehatan di dua puskesmas, yakni Puskesmas Cadasari dan Puskesmas Bangkonol, Rabu (15/07/2020).

Tanto mengatakan, sidak dilakukan untuk memastikan peran puskesmas dalam menghadapi kebiasaan baru atau new normal. Dirinya berharap, semua puskesmas sudah melakukan protokol kesehatan.

“Hari ini kita sidak bagaimana penerapan protokol kesehatan di puskesmas dari mulai pengecekan suhu tubuh bagi pendatang, tersedianya atau tidak sarana mencuci tangan dan kelengkapan hand sanitizer. Kita berharap sudah patuh dan puskesmas pun harus ketat terhadap masyarakat, harus menegur bila ada masyarakat yang datang tidak memakai masker,” ucapnya.

Masih kata Tanto, kebiasaan baru bukannya menurunkan kewaspadaan terhadap Covid-19, justru masih harus terus ditingkatkan.

“Corona belum berakhir dan belum hilang di hampir seluruh negara, malah jumlah yang terinfeksi semakin bertambah tiap harinya. Sampai hari ini 13 juta orang lebih di dunia terpapar virus dan yang meninggal lebih dari 500.000 orang, artinya kita harus semakin disiplin dalam penerapan protokol kesehatan,” katanya.

Selain penerapan protokol kesehatan, Tanto juga menyoroti kelengkapan fasilitas dan tingkat kebersihan puskesmas. “Kita cek di setiap ruangan, termasuk ke UGD, apakah ada fasilitas yang rusak atau kalau rusak segera diperbaharui, jangan sampai masyarakat menjadi imbas. Dalam hal ini petugas kebersihan puskesmas pun harus on time, jika ada yang terlihat kotor langsung dibersihkan,” tutupnya.

Kepala UPT Puskemas Bangkonol, Raden Dadang Supriyatna mengaku, pihaknya sudah menerapkan protokol kesehatan secara terpadu, namun dari sisi fasilitas puskesmas masih ada yang perlu ditambah.

“Saat ini puskemas kami masih belum memiliki Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) kebetulan pa wakil (Tanto Warsono Arban, red) sidak, jadi bisa tahu dan akan mendorong pengadaannya, dan kekurangan lainnya adalah kurangnya tenaga kesehatan karena sering berpindahnya petugas dari satu instansi ke instansi lainnya,” tutupnya.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : Dendi