YSTC dan TAPAC Bersihkan Sekolah yang Dijadikan Pengungsian Korban Tsunami

0
306

SEBANYAK 35 sekolah di Kabupaten Pandeglang, telah digunakan untuk menampung pengungsi, selama masa tanggap darurat tsunami Selat Sunda.

Sebelum digunakan kegiatan belajar mengajar pada Senin, (07/01/2019), sekolah yang digunakan pengungsian maupun logistik kondisinya kotor. Komunitas sepeda motor Trail Adventure Pandeglang Community (TAPAC), bersama Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC), melakukan bersih-bersih sekolah, Sabtu (07/01/2019), di SDN Kertajaya 2, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.

Koordinator Penanggulangan bencana Tsunami Selat Sunda di Pandeglang, dari Yayasan Sayangi Tunas Cilik, Eko Kriswanto mengatakan, kegiatan hari ini merupakan kegiatan bertema “Hayu ke Sekolah Bersih-Bersih Sekolah” sebelum anak-anak masuk sekolah maka ruangan untuk belajar harus dibersihkan terlebih dahulu.

“Kita dari YSTC bersama teman-teman dari TAPAC membersihkan sekolah, karena sebelum hari Senin nanti digunakan oleh adik-adik,” katanya.

Selain itu, Eko juga mengatakan, jika kegiatannya tidak hanya membersihkan sekolah, pihaknya juga memberikan bantuan paket atau kelengkapan tenda darurat, bagi korban tsunami di Kecamatan Sumur yang rumahnya hancur.

“Sebenarnya kita bekerja di tiga bidang, yakni pendidikan, perlindungan anak, penyuluhan kesehatan. Kita juga memberikan selter kit kepada korban tsunami yang rumahnya hancur dan rencananya kami di Pandeglang selama dua hingga tiga bulanan,” tuturnya.

Ketua TAPAC, yang akrab disapa Idoy, mengatakan kegiatan untuk membantu korban tsunami Selat Sunda di Pandeglang sudah banyak yang dilakukan. Kali ini bersama YSTC, mendistribusikan bantuan hingga membersihkan sekolah.

“Kami dari TAPAC dan YSTC, membersihkan sekolah yang selama ini digunakan pengungsian dan logistik korban tsunami agar ketika anak-anak masuk sekolah, kondisi sekolahnya sudah bersih dan rapih,” kata Idoy.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : Dendi