Aksi Penolakan Mobil Dinas Makin Deras, Mahasiswa Desak Irna Lengser

0
669

GELOMBANG penolakan pengadaan mobil dinas Toyota Prado seharga Rp 1,9 miliar untuk Bupati Pandeglang, Irna Narulita semakin deras.

Kamis (15/04/2019) pagi, puluhan massa dari PMII Pandeglang menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati, Gedung DPRD, dan Pendopo Bupati.

Dalam aksinya, massa bahkan mendesak Irna Narulita untuk mundur dari jabatannya. Bupati perempuan pertama Pandeglang ini dinilai tidak lagi pantas memimpin Kota Santri.

“Turunkan Irna dari jabatannya. Kalau mau gaya jangan pakai duit rakyat,” tegas salah satu pengunjuk rasa.

Ketua PMII Pandeglang, Muhamad Basyar mengaku, tidak habis pikir alasan bupati membeli mobil dinas seharga Rp 1,9 miliar.

“Padahal infrastruktur di Pandeglang tergolong buruk. Belum lagi persoalan dampak bencana yang masih perlu pemulihan. Terlebih untuk kendaraan pelayanan dasar seperti ambulan dan armada pengangkut sampah juga belum memadai. Namun Pemkab malah mengadakan kendaraan dinas bupati dengan harga fantastis,” sindirnya.

Dia menilai, pengadaan mobil dinas mewah telah mengaburkan hati nurani dan Bupati Irna dinilai tidak memiliki hati nurani, sebab di sisi lain masyarakat masih dalam kondisi serba terbatas.

“Masyarakat diminta bersabar, tapi bupati malah beli mobil dinas anyar di tengah kesenjangan dan kekurangan. Jelas itu adalah perilaku koruptif,” tegasnya.

Pihaknya meminta, mobil dinas tersebut dikembalikan dan uangnya digunakan untuk pelayanan masyarakat serta membatalkan pengadaan mobil dinas seharga Rp 585 juta untuk dibatalkan.

“Lelangkan kembali randis yang fantastis untuk kepentingan pembangunan rakyat. Dan Bupati Pandeglang harus membatalkan pembelian Randis tahun 2019,” desak mahasiswa.

Aksi massa terus berlanjut dengan pengawalan ketat dari kepolisian. Bahkan mahasiswa juga sempat memanjatkan doa serta melantunkan ayat suci Alquran.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : Dendi