AKTIVIS pemerhati ekonomi di Banten mendesak Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten untuk bisa tegas dalam memaksimalkan kinerja. Diketahui Bank Banten yang saat ini masuk dalam kategori pemantauan khusus di Pasar Reguler Periodic Call Auction atau mencerminkan minimnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan ini.
Hal itu menyusul harga saham Bank Banten yang terjun bebas sampai Rp20, sampai Indikator lainya seperti penguasaan pasar Dana Pihak Ketiga (DPK) yang hanya mampu mencapai 1,4% di usianya yang hampir menginjak atu dekade.
Direktur Eksekutif Satya Peduli Banten, Sojo Dibacca mengungkapkan, alih-alih melakukan efisiensi dan evaluasi kepada Bank Banten, Pemprov Banten justru menggelontorkan Rp22 miliar dalam pembangunan gedung kantor pusat badan usaha milik daerah (BUMD) yang berdiri sejak 2016 itu.
“Belakangan malah Pj (Penjabat, red) Gubernur Banten seolah jadi ‘marketing’ investasi untuk Bank Banten di berbagai momen. Ini menandakan tingkat kepercayaan masyarakat rendah terhadap Bank Banten. Harusnya upayanya lebih kongkrit dari sisi peningkatan hal tersebut, bukan malah sibuk tambah fasilitas terus,” kata Sojo, Jumat (21/06/2024).
Sojo menjelaskan, dengan ‘privilage’ tersebut pangsa pasar yang dihasilkan Bank itu dari segi DPK tidak lebih dari Rp3,7 triliun, padahal perputaran dana di Provinsi Banten mencapai Rp264 triliun. Hal itu, menurutnya, menunjukan buruknya image BUMD yang kini dipimpin oleh Rodi Judo selaku Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama.
“April lalu (2024, red) sahamnya (Bank Banten, red) anjlok ke angka 9,9% dan menjadi tren dalam enam bulan berturut-turut setelahnya di level di bawah Rp51. Dengan indikator itu, harusnya Pemprov melalukan evaluasi maksimal Bank Banten,” ujarnya.
Sementara itu saat wartawan mencoba konfirmasi untuk menanggapi hal tersebut, Plt Direktur Bank Banten, terkesan menghindar dengan mengubah-ubah janji pertemuan yang awalnya ditetapkan di Kabupaten Lebak, Kota Tangerang, hingga Kota Serang namun gagal.
Diketahui Bursa Efek Indonesia (BEI) menerapkan papan pemantauan khusus tahap II dengan mekanisme full periodic call auction mulai 25 Maret 2024. Bank Banten menempati peringkat ke-6 pada bulan April di papan tersebut.
Redaktur: Fauzi
Reporter: Dije