ELI Muslim tertegun memandangi foto mendiang adik kandungnya yang memiliki nama sama dengan negara penghasil minyak : Saudi. Anak nomor dua dari enam bersaduara itu seolah pergi begitu saja etanpa memberi firasat ataupula pesan – pesan layaknya orang kebanyakan yang hendak meninggal dunia.
Apalagi warisan. Tempat Sahudi bekerja yakni PT Mercusuar Industri Beton (MIB) hanya memberikan uang santunan sejumlah Rp250.000. Yang entah bagaimana, Eli selaku Kakak tertua membagi hak seadilnya untuk satu orang istri dan tiga orang anak Almarhum yang tinggal di Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten.
“Masih tidak menyangka. Baru kemarin dia bekerja, hari ini izin sakit, esoknya sudah tidak bernyawa. Kalau kata orang sini, angin duduk,” kata Eli Muslim kepada wartawan, Rabu (20/04/2022).
Kepergian adiknya diikhlaskan walau berat dan mengagetkan. Namun, ada persoalan baru yang timbul dalam peristiwa ini. Nyatanya, uang santunan dari PT MIB justru dianggap menjatuhkan harga diri keluarga besar Eli Muslim.
“Saya cuman supir. Adik saya juga cuman supir. Tapi bukan berarti kami layak diberi santunan dari tempat kerja sebesar itu. Almarhum sudah bekerja satu tahun lebih,” ujarnya.
Eli mengaku dirinya habis puluhan juta untuk proses pemakaman dan pengajian di rumah. “Ya memang saya sadar Sahudi bukan karyawan tetap. Namun, kami di sini meminta kebijaksanaan pihak perusahaan,” tuturnya.
Tidak banyak sebetulnya harapan pihak keluarga terhadap PT MIB. Mereka ingin Sahudi diberi penghargaan yang pantas, layaknya pekerja yang sudah loyal pada perusahaan seperti pekerja pada umumnya.
“Adik saya itu tetap setia stand bye, hampir setiap hari dalam satu minggu. Meskipun tidak ada orderan untuknya. Padahal kalau tidak nyupir kan tidak dibayar,” pungkasnya.
Sementara itu, Human Resources Development (HRD) PT MIB, Jummio, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya mengaku prosedur perusahaan dalam memberikan santunan telah selesai dilaksanakan.
“Sudah diambil pihak keluarga, kemarin keluarga sudah datang di pabrik kami,” kata Jummio.
Dia enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait keresahan dari pihak keluarga mendiang Sahudi.
Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Rizki