Para pelajar di sekolah dasar berebut buku bacaan dari kendaraan Peprustakaan Keliling yang datang ke tempat mereka (Foto: DPK Provinsi Banten)

SERANG – Keterbatasan masyarakat untuk memperoleh layanan informasi dan bacaan, terutama di beberapa tempat yang jauh dari akses perpustakaan pemanen menjadi perhatian khusun Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Banten. Setiap pekannya, lima unit kendaraan Perpustakaan Keliling (Pusling) tak pernah berada di kantor.

Pustakawan Muda DPK Provinsi Banten, Yulian Andri Nugraha mengatakan Program Pusling merupakan salah satu layanan ekstensi DPK Provinsi Banten.

“Sejauh ini DPK Provinsi Banten memiliki lima mobil perpustakaan keliling. Keberadaanya telah membantu masyarakat untuk dekat dengan berbagai macam literatur,” kata Andri saat ditemui di kantornya, Senin (15/08/2022).

Dikatakan Andri, lima mobil perpustakaan keliling milik DPK Banten telah banyak dirasakan dampaknya oleh masyarakat karena hadri di beberapa lokasi terpencil yang jauh dari sarana dan prasarana perpustakaan yang memadai.

Selain itu, melalui kunjungan mobil perpustakaan keliling pihaknya menyediakan banyak koleksi buku, sekaligus pembinaan bagi sekolah yang memiliki perpustakaan.

“Kehadiran perpustakaan keliling penting untuk masyarakat. Terlebih, adanya layanan tersebut diharapkan dapat mengurangi kesenjangan dalam mendapatkan informasi,” ujarnya.

beberapa pelajar tampak asyik membaca buku yang dibawa kendaraan Perpustakaan Keliling DPK Provinsi Banten. (Foto: DPK Provinsi Banten)

Andri juga berharap, Pusling dapat menjadi stimulan untuk meningkatkan budaya minat baca masyarakat. Meskipun, idealnya kendaraan Pusling di DPK Provinsi Banten berjumlah delapan sesuai dengan kabupaten kota.

Meski begitu, saat ini dengan hanya lima unit kendaraan pusling, pihaknya sudah menjangkau beberapa titik terpencil yang akses informasi dan bacaannya sangat minim.

“Paling jauh ke Sumur Pandeglang, Cilograng Lebak. Pokoknya ke perbatasan kota pun tetap kita layani,” katanya.

Andri juga mempersilakan masyarakat untuk memanfaatkan mobil perpustakaan keliling secara gratis. Caranya, melayangkan surat permohonan untuk kunjungan ke daerah tertuju berdasarkan waktu dan tempat yang diusulkan.

“Biasanya sebelum kami menerima, kami menyarankan untuk ke Dinas Perpustakaan di kabupaten kota masing-masing. Tapi jika tidak bisa, karena terkendala operasional, kami siap melayani ke manapun. Bahkan saat ini banyak permintaan dari mahasiswa yang sedang KKN di berbagai pelosok Banten,” terangnya.

puluhan siswa di sebuah sekolah sedang membaca buku buku yang dibawa kendaraan Pusling. (Foto: DPK Provinsi Banten)

Sementara itu, Susmita, mahasiswa UIN SMH Banten asal Kecamatan Cibeber Lebak, mengaku sangat terbantu dengan  dengan adanya kendaraan Pusling milik DPK Provinsi Banten. Terlebih saat ini ia sedang melaksanakan kuliah kerja nyata (KKN) di tempat yang tidak memiliki akses ke perpustakaan.

“Sangat membantu. Apalagi kami tengah mengikuti KKN. Rata-rata seluruh kelompok mengajukan untuk bisa didatangi ke desa tempat kami bermukim. Rata-rata tempat kami KKN, akses informasi dan bacaan sangat terbatas. Jangankan perpustakaan, buku [un taka da,” ujarnya. (ADV)