BULAN Ramadhan menjadi momen penuh berkah bagi umat Muslim, tak terkecuali bagi para petani timun suri di Kabupaten Pandeglang. Dengan datangnya bulan suci ini, permintaan akan timun suri mengalami lonjakan drastis dan membawa keuntungan berlipat bagi para petani.
Timun suri menjadi salah satu buah yang banyak diburu masyarakat saat Ramadhan, karena kesegarannya cocok dijadikan bahan utama minuman berbuka puasa.
Kondisi ini dirasakan langsung oleh petani timun suri asal Kadomas, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, Ali (45). Ia mengaku, jika hasil dari kebun timun suri miliknya, dapat meraup keuntungan cukup besar selama bulan Ramadhan.
“Harga timun suri sekitar 5 ribu untuk ukuran yang kecil, 8 ribu untuk ukuran yang sedang, dan 12 ribu untuk ukuran yang besar,” kata Ali saat ditemui di kebunnya, Rabu (5/31/2025).
Ali mengungkapkan, bahwa dirinya sudah mempersiapkan penanaman timun suri sejak dua bulan sebelum Ramadhan. Hal ini ia lakukan, untuk memastikan panennya tepat waktu.
“Biasanya mulai nanemnya bulan Rajab atau dua bulan sebelum bulan puasa, jadi panennya itu pas bulan Ramadhan,” katanya.
Ia menerangkan, bahwa selain berkebun timun suri, dirinya juga menjual timun suri di lapaknya yang berlokasi tak jauh dari kebun timun suri miliknya.
“Alhamdulillah lumayan ramai setiap harinya, kadang dapet 300, 400 bahkan pernah sehari dapet 1 juta rupiah, berkah pokoknya,” ungkap Ali.
Sementara bagi masyarakat, timun suri menjadi pilihan favorit karena memiliki rasa yang menyegarkan dan mudah diolah menjadi berbagai minuman segar. biasanya, timun suri dicampur dengan sirup,susu, atau es batu sebagai pelepas dahaga setelah seharian berpuasa.
Seperti halnya Putri, salah seorang warga pandeglang yang kerap membeli timun suri setiap bulan suci Ramadhan untuk di santap saat berbuka puasa nanti.
“Kalau lagi bulan puasa itu emang suka beli timun suri, jadi udah biasa dan udah jadi ciri khas gitu ya setiap Ramadhan. Timun suri ini biasanya di bikin rujak pakai sirup,” singkatnya.
Redaktur : Fauzi
Reporter : Asep
