BUPATI Pandeglang, Irna Narulita mengecam aksi kekerasan yang dilakukan oknum komandan regu (Danru) petugas keamanan RSU Berkah Pandeglang, Heri terhadap keluarga pasien.
Ia menilai, tindakan petugas keamanan cukup berlebihan dan jika petugas kemananan bekerja sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) harusnya bisa lebih fleksibel dalam menghadapi keluarga pasien, karena hal itu lebih kepada hal teknis.
Meski dalam bekerja seringkali ditemui sikap yang memancing emosi, tetapi sebagai pelayan semestinya pegawai RSU Berkah bisa lebih beretika.
“Jadi sebetulnya itu bisa ditolerir, karena lebih kepada teknis. Jika prosedur itu harus ditegakan silakan, tidak perlu juga mengistimewakan orang. Tetapi harus mengedepankan etika,” ujar Bupati Irna usai menghadiri Rapat Paripurna di Gedung DPRD Pandeglang, Rabu (20/09/2017).
Oleh karenanya, Irna menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga pasien dan berjanji akan mengevaluasi pelayanan di RSU Berkah. Sebab kinerja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) akan terus disorot oleh pemerintah. Apalagi diakui Irna, masih banyak bahan perbaikan yang perlu dilakukan pihak rumah sakit.
“Saya minta maaf atas nama RSUD kepada keluarga pasien. Mudah-mudahan ini tidak terulang lagi. Di lapangan memang spontanitas, kadang di luar dugaan menjadi preseden buruk,” tukas dia.
Tidak hanya dari segi keamanan, sektor pelayanan juga harus dibenahi karena penumpukan pasien di ruang loket masih menjadi pemandangan yang lumrah ditemui saat memasuki rumah sakit.
“Evaluasi pasti akan kami lakukan. Dirut RSU Berkah, Firmansyah sudah kami panggil. Mereka akan terus mendapat sorotan dari kami agar kerjanya lebih baik. Ada sanksi yang diberikan untuk sekuriti. Semoga bisa dimaafkan juga,” kata Irna.
Redaktur : R Fauzi
Reporter : Dendi