WAKIL Gubernur Banten Andika Hazrumy meninjau proyek revitalisasi Kawasan Banten Lama Rabu (18/7) siang. Didampingi Asda II Ino S Rawita, Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Banten M Yanuar, Wakil Walikota Serang Sulhi, dan Ketua Kenadziran Banten Lama Abbas Waseh, Andika menghabiskan waktu sekitar dua jam untuk berkeliling mulai dari kawasan bakal plaza utama, Mesjid Banten Lama, Terminal Sukadiri hingga kanal yang mengitari kawasan wisata ziarah tersebut.

Andika mengawali kunjungannya dengan makan bersama ratusan personil Satpol PP Provinsi Banten dan Kota Serang yang tengah bertugas melakukan relokasi PKL (pedagang kaki lima) dari areal akses utama Banten Lama ke Terminal Sukadiri. Duduk bersila di bawah pohon dengan alas lembaran terpal yang sengaja disediakan untuk acara tersebut, Andika memakan nasi kotak yang bermenu sama dengan nasi kotak yang diperuntukkan bagi para anggota Satpol PP.

“Saya mewakili Pak Gubernur (Gubernur Banten Wahidin Halim) mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan Satpol PP yang sudah bekerja mengawal relokasi PKL ini. Saya dengar bahkan beberapa di antaranya harus merogoh uang dari kantong sendiri ya untuk makan. Makanya sekarang ayok kita makan bareng,” kata Andika sebelum acara makan bersama dimulai.

Usai makan bersama, Andika mengawali inspeksi atau pemeriksaan proses pembangunan proyek revitalisasi Banten Lama dengan berjalan kaki menuju ke kawasan bakal plaza yang berupa lapangan dengan lokasi tepat di depan Mesjid Banen Lama. Di lokasi tersebut, Andika menyaksikan sejumlah alat berat beckho tengah membongkar paving blok yang merupakan lantai lapangan.

Dalam obrolannya dengan perwakilan kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut, Andika mendapat penjelasan jika bakal plaza itu akan dilengkapi dengan payung ala Mesjid Nabawi di Madinah. “Tapi jangan Cuma dua (unit), saya minta minimal 6 unit payung madinahnya untuk plaza seluas ini. Kalau dua ya sama saja bohong,” kata Andika kepada perwakilan kontraktor.

Terdengar juga Andika meminta kepada kontraktor agar memasang toilet jongkok dengan jumlah yanglebih banyak dibanding dengan toilet duduk. Menurut andika, peziarah ke Banten Lama dari Nusantara kebanyakan masih punya tradisi yang tradisional dalam kebutuhan membuang hajat tersebut, yakni lebih senang menggunakan toilet jongkok dibanding toilet duduk. “Jangan sampai nanti sudah mahal-mahal malah pada gak kepakai. Tapi toilet duduk juga tetap harus ada,” kata Andika.

Merasa masih belum cukup, Andika kemudian minta diantarkan untuk meninjau bagian dalam lingkungan mesjid yang banyak dipergunakan peziarah untuk menziarahi komplek makam yang terletak di kawasan sekitar mesjid. Di sana Andika bahkan sempat berdoa menziarahi makam Sultan Maulana Hasanudin dengan pemimpin doa Abbas Waseh.

Masih di tengan terik matahari siang itu, usai berziarah Andika kemudian meminta untuk meninjau kondisi Terminal Sukadiri di mana di kawasan terminal bagi kendaraan peziarah tersebut tengah didirikan ratusan unit kios untuk menampung PKL yang di relokasi dari kawasan akses masuk Banten Lama tadi.

Mengakhiri peninjauannya, Andika kemudian meninjau langsung kanal yang tengah dinormalisasi yang posisinya terletak di sayap kanan kawasan Banten Lama. Di sana Andika mendapat penjelasan dari pihak Dinas Bina Marga dan Tata Ruang yang mengerjakan pekerjaan di bagian tersebut, bahwa panjang total kanal yang akan direvitalisasi adalah sepanjang 4 km.  “Tahap awal ini sedang dikerjakan 300 meter dulu. Nanti kalau sudah normal semua air mengalir dari laut, kanal ini bisa berfungsi lagi seperti dulu,” kata Andika.

Andika mengatakan, pekerjaan tahap awal dalam revitalisasi Banten Lama tersebut ditargetkan akan selesai November tahun ini.

Redaktur: Dendi S

Reporter: Rizal F