DINAS Pariwisata (Dispar) Kabupaten Pandeglang akan mendampingi para penggiat Mangrove atau bakau di Kampung Patikang, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, dalam pengembangan wisata Kampung Mangrove.
Potensi wisata mangrove di kampung itu, diharapkan menjadi destiniasi wisata baru di kawasan Buffer Zone KEK Tanjung Lesung, agar perekonomian masyarakat di wilayah penyangga dapat meningkat.
Kasi Promosi Wisata Dispar Pandeglang, Imran Mulyana mengatakan meski saat ini, Dispar Pandeglang memiliki keterbatasan dalam hal anggaran, untuk pengembangan destinasi wisata baru. Namun, pihaknya akan mencoba menggandeng perusahaan yang mau menjadi bapak angkat dari wisata Mangrove tersebut.
“Kita akan coba bantu pendampingan untuk pengembangan destinasi mangroove ini, dengan membantu dalam mencarikan sumber anggaran dari pihak lain. Hal ini ditempuh karena keterbatasan anggaran dana, makanya kita harus mencari sumber lain yang bisa membantu kelompok masyarakat ini,” kata Imran kepada tuntas media, Rabu (24/07/2019).
Setelah mendapat perusahaan yang bakal menyumbangkan CSRnya, bagi pengembangan wisata disana, Dispar Pandeglang akan membekali masyarakat dengan berbagai pelatihan, salah satunya pelatihan sadar wisata.
“Intinya kami selalu akan support setiap upaya pengembangan destinasi baru, apalagi yang dikerjakan oleh kelompok masyarakat, karena dampaknya akan langsung di rasakan oleh masyarakat lokal disekitarnya,” ujarnya.
Salah satu penggagas Kampung Mangrove Patikang, Deden Sudiana mengaku, saat ini pengembangan wisata Mangrove disana menang membutuhkan suntikan dana baik dari pemerintah, maupun perusahaan.
“Karena pengerjaan ini baru seadanya, makanya agak lambat. Tapi mudah-mudahan ada suntikan dana,” katanya.
Ketua Pokdarwis Putri Gundul itu menjelaskan, di Kampung Mangrove itu nantinya akan ada berbagai wahana, seperti spot selfi, canoeing, pelabuhan untuk pemberangkatan Pulau Liwungan dan wahana penanaman Mangrove.
“Jadi rencananya masyarakat disini akan di bina untuk budidaya Mangrove, kemudian yang bermain kesini, di haruskan menanam satu pohon Mangrove yang bibitnya di beli dari masyarakat, dengan begitu hutan mangrove akan terjaga dan masyarakat sejahtra,” tandasnya
Kampung wisata Mangrove di Patikang, saat ini memang tengah menjadi sorotan dari beberapa pihak yang ingin memberikan sumbangsih, melalui gerakan menanam Mangrove seperti yang dilakukan oleh anak-anak dari Viking School Assaalam Bandung dan Viking Tanjung Lesung.
Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Andre Sopian