
TIM SAR mengerahkan drone dan anjing pelacak untuk membantu pencarian korban tsunami yang menerjang pesisir barat Jawa Barat, sedangkan korban jiwa hingga hari ini bertambah menjadi 429 orang, Reuters melaporkan.
Setidaknya 154 orang masih dinyatakan hilang. Lebih dari 1.400 orang luka-luka dan ribuan orang harus mengungsi ke daerah yang lebih tinggi. Sementara itu, peringatan gelombang tinggi diperpanjang hingga Rabu (26/12/2018).
Para petugas SAR menggunakan alat berat, anjing pelacak, dan kamera khusus untuk mendeteksi dan mengangkat jenazah dari lumpur dan puing-puing di sepanjang pesisir pantai barat sejauh 100 kilometer. Para pejabat mengatakan area pencarian akan diperluas hingga ke arah selatan.
“Ada beberapa lokasi yang awalnya kami pikir tidak terdampak,” kata Humas Basarnas, Yusuf Latif.
“Tapi sekarang kami mulai pencarian di daerah terpencil…dan ternyata di sana masih banyak korban,” papar Yusuf.
Upaya pencarian terhalang hujan lebat dan berkurangnya jarak pandang. Militer dan para relawan menggunakan drone untuk menilai sejauh mana kerusakan di sepanjang pesisir.
Bantuan makanan, air minum, selimut, dan peralatan medis perlahan mulai masuk ke daerah-daerah terpencil melalui jalan darat yang macet karena arus lalu lintas yang padat.
Ribuan orang masih tinggal di tenda-tenda dan tempat pengungsian sementara seperti masjid-masjid atau sekolah-sekolah. Mereka tidur di lantai dan menggunakan fasilitas publik. Banyak yang masih trauma dengan bencana tersebut.
Redaktur : A Supriadi
Sumber : VOA Indonesia