MENJELANG peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, sejumlah penjual bendera dadakan atau musiman yang berasal dari Kabupaten Garut mulai bermunculan di sepanjang jalan Pandeglang-Labuan tepatnya di jalan Gardu Tanjak, Kecamatan Pandeglang, Kabupaten Pandeglang.
Ada puluhan lapak pedagang yang berjajar, dan mereka menjual bermacam-macam jenis bendera merah putih dengan berbagai ukuran dan bentuk. Selain itu, ada pula pernak-pernik dekorasi dengan nuansa warna merah-putih yang dijajakan.
Salah seorang pedagang, Maman Wijaya mengatakan, bahwa dirinya sudah 9 tahun berjualan atribut bendera.
“Saya asli dari Kabupaten Garut, setiap tahun menjelang 17 Agustus saya berjualan bendera. Dan usaha berjualan bendera ini sudah saya lakoni selama 9 tahun, namun untuk di Pandeglang baru kali ini. Karena biasanya saya berjualan suka berpindah-pindah tempat, mulai dari Aceh, Palembang, Bandung, dan tahun kemarin saya berjualan di Lampung. Kalau untuk pekerjaan sehari-hari di Garut, saya membuat lemari, kursi, dan lain-lain,” katanya, Kamis (1/8/2024).
Menurutnya, kebanyakan pembeli yang datang mencari bendera standar serta ornamen dekorasi untuk ruangan.
“Banyak pembeli yang mencari bendera untuk dirumahnya, ada juga dari perkantoran dan sekolah untuk dekorasi-dekorasi. Ada banyak jenis dekorasi bendera, serta ada juga yang cari pernak-pernik seperti bando merah putih untuk karnaval,” ungkap Maman.
Maman menyebut, jika harga dari bendera bervariasi, tergantung dari model dan ukuran bendera tersebut.
“Harga mulai dari 35 ribu untuk ukuran kecil, dan untuk ukuran besar sekitar 70 ribu. Namun untuk dekorasi dan umbul-umbul itu kita hargai mulai dari 150 sampai 250 ribu, tergantung model dan bahan juga,” terangnya.
“Kalau para pembeli itu, biasanya mulai ramai di tanggal 10 sampai tanggal 15 Agustus,” sambung Maman.
Maman mengungkapkan, bahwa meskipun baru membuka stan benderanya selama satu minggu ke belakang, namun sudah banyak pembeli yang mampir untuk membeli dagangannya.
“Saya membuka lapak dagangan itu sekitar jam 8 pagi, dan Alhamdulillah sudah mulai ramai yang beli. Kemudian untuk keuntungannya, setiap tahun itu berbeda-beda tergantung ramainya pembeli. Kalau ramai bisa mencapai 60 persen, kalau sepi paling sekitar 15 persen,” ujarnya.
Sementara, salah seorang pembeli asal Ciekek Pandeglang, Tini menuturkan, jika dirinya setiap tahun selalu membeli bendera untuk dipakai dirumahnya.
“Setiap tahun saya beli, karena ini untuk menyambut hari kemerdekaan Republik Indonesia. Makanya bendera dirumah itu saya harus selalu baru, dan untuk harganya juga relatif murah,” singkatnya.
Redaktur : Fauzi
Reporter : Asep