AKHIR tahun lalu, Pemkab Pandeglang kembali melakukan pengadaan kendaraan dinas untuk bupati. Jika tahun 2017 lalu Bupati Irna Narulita sudah mendapatkan mobil dinas Toyota Vellfire, kali ini isteri mantan Bupati Pandeglang, Raden Ahmad Dimyati Natakusumah ini kembali mendapatkan fasilitas mobil dinas Toyota Prado seharga Rp 1,9 miliar.
Mobil mewah jenis Sport Utility Vehicle (SUV) bermesin diesel turbocharged 3.0 liter, 4 silinder yang menghasilkan torsi 170bhp dan 410Nm ini dibeli menggunakan APBD Perubahan 2018 dengan mekanisme penunjukkan langsung, yakni pada bulan November atau sekitar sebulan sebelum bencana tsunami.
Kasubag Perlengkapan Setda Pandeglang, Enjat membenarkan, pembelian mobil dinas tersebut. Kata dia, mobil itu diperuntukan bagi operasional Bupati Pandeglang.
“Peruntukannya untuk operasional bupati, jadi untuk ke lapangan. Jadi sekarang operasional bupati ada dua,” ujar Enjat saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (06/03/2019).
Dikatakannya, meski pihaknya menganggarkan dua unit mobil dinas dengan pagu Rp 858 juta, namun hanya satu unit kendaraan yang berhasil didatangkan.
“Memang pengadaan ada tiga, tapi baru dibeli cuma satu unit sisanya tidak bisa karena waktunya enggak cukup karena adanya di (APBD, red) Perubahan,” akunya.
Enjat menjelaskan, dua unit mobil dinas tersebut sedianya diperuntukan bagi
Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah (Sekda). Pengadaan dua unit mobil tersebut akan kembali dianggarkan tahun ini. Bahkan rencana pembelian dua unit mobil itu sudah ditayangkan di Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP).
“CC-nya 2.500 peruntukan kalau tidak salah untuk eselon II berbahan bakar solar. Itu tidak melanggar, itu untuk sekelas sekda. Satu lagi untuk Pak Wakil, berbeda jenis satu lagi CC 2.000. Tapi untuk jenis mobilnya belum tahu, karena sampai saat ini belum ada harga dari LKPP,” tambahnya.
Adapun ketika disinggung mengenai alasan khusus membeli kendaraan dinas dengan harga fantastis itu, Enjat tidak bisa menjelaskan. Karena dia berdalih, keputusan membeli kendaraan itu menjadi kewenangan Kepala Bagian Perlengkapan.
“Alasan memilih kendaraan itu, jawabannya ada di atasan saya. Saya hanya ikuti perintah pimpinan saja,” pungkasnya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Dendi