Kesal Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Dua Desa di Kabupaten Pandeglang Swadaya Perbaiki Jalan

0
2360

WARGA Desa Mogana dan Desa Pasirawi, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, Banten, secara swadaya memperbaiki jalan lintas kabupaten tepatnya di Jalan Raya Banjar-Kadomas, Minggu (07/06/2020).

Gotong royong tersebut buntut dari rasa kesal masyarakat terhadap jalan utama menuju Pandeglang kota yang tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah daerah. Padahal jarak menuju pusat kota tidak terlalu jauh.

Pantuan wartawan di lokasi, puluhan warga dari dua desa tersebut bersama-sama bergotong royong, mulai anak muda hingga lansia, berjibaku memperbaiki jalan yang menanjak dan rusak.

Diketahui, jalan sepanjang 30 meter menanjak dan rusak itu terakhir diperbaiki sekitar 10 tahun lalu, hingga warga perbaiki dengan swadaya jalan tersebut tidak kunjung diperbaiki oleh pemerintah setempat.

Kepala Desa Mogana, Muhammad Ropiq mengatakan, gotong royong yang melibatkan dua desa ini adalah bentuk kepedulian kepada masyarakat yang melintasi jalan tersebut. Meskipun jalan tersebut masuk dalam anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) 2020, namun karena terhalang pandemi Covid-19 sehingga ditunda.

“Ini adalah bentuk peduli kami kepada pengendara yang melintas dan sebenarnya jalan ini sudah masuk dalam DAK, tapi kan tidak tahu kapan diperbaiki karena ada virus corona. Akan tetapi masyarakat antusias untuk segera memperbaiki dengan swadaya,” kata Ropiq.

Sementara itu, Kepala Desa Pasirawi, Muhammad Rasidi mengucapkan terimakasih kepada warga Desa Mogana dan Desa Pasirawi karena telah antusias untuk memperbaiki jalan. Dirinya berterima kasih kepada donatur yang sudah membantu secara moril maupun materil.

“Saya ucapkan terimakasih kepada masyarakat Desa Mogana dan Desa Pasirawi, serta para donatur yang sudah membantu untuk perbaikan jalan ini,” imbuhnya.

Di lokasi yang sama, tokoh masyarakat Kabupaten Pandeglang, Aap Aptadi menuturkan, jumlah ruas jalan dengan APBD Kabupaten Pandeglang tidak berbanding lurus, sehingga harus ada partisipasi dan gotong royong dari masyarakat.

“Saya kalau mendengar ada gotong royong seperti ini kalau saya diberitahu saya pasti hadir. Apapun yang bisa saya lakukan minimal memberi dukungan moral. Ya syukur-syukur kita bisa membantu segi material, seperti semen dan pasir, minimal kita bangga di daerah Pandeglang masih ada semangat masyarakat bergotong royong dan ini harus dibudayakan,” katanya.

Dia berharap, semangat gotong royong terus dikembangkan di semua daerah. Meskipun sedikit yang rusak, namun jika melihat daerah lain mencapai puluhan kilometer jalan rusak.

“Pemerintah dalam hal ini selain memberikan pembiayaan dalam pembangunan jalan akan tetapi bagaimana caranya membangun semangat gotong royong di masyarakat, itu yang sekarang dicontohkan di masyarakat sekarang ini,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Banten, Yoyon Sujana menjelaskan, sebetulnya anggaran untuk membangun jalan yang berada di Kecamatan Banjar tersebut sudah disahkan oleh Pemerintah Provinsi Banten untuk diberikan kepada Pemkab Pandeglang dengan akumulasi tahun 2020 mencapai Rp 55 miliar untuk sarana dan prasarana. Akan tetapi, karena adanya kejadian luar biasa (KLB) Covid-19 anggaran tersebut dialihkan untuk penanganan Covid-19.

“Karena ada bencana KLB virus corona maka Rp 55 miliar itu dialihkan untuk penanganan Covid-19, sehingga untuk anggaran pembangunan dari Pemprov Banten sementara terhenti, namun kita tidak pernah mendengar anggaran di Kabupaten Pandeglang ini seperti apa,” ujar Ketua DPC Partai Demokrat Pandeglang ini.

Selain itu, dirinya bangga melihat antusias masyarakat dalam membangun jalan, meskipun dengan cara swadaya dan alakadarnya.

“Saya begitu dikasih kabar terkait dengan rencana kegiatan masyarakat swadaya membangun jalan ini, saya sangat mengapresiasi dan saya langsung jawab sampaikan kepada ada lurah, RW saya saya akan datang ke lokasi,” pungkasnya.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian