Masyarakat Pagelaran Keluhkan Jalan Rusak, GMNI Angkat Bicara

0
153

SEKRETARIS Cabang Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia(GMNI) Pandeglang, Hata, merasa geram dengan rendahnya Responsibility Pemerintah Kabupaten Pandeglang dalam menyikapi keluhan masyarakat Kecamatan Pagelaran.

Menurutnya, infrastruktur jalan sebagai urat nadi kehidupan sangatlah penting, khususnya dalam kelancaran konstruksi ekonomi masyarakat serta sarana pendukung pendidikan dan kesehatan.

“Kenyataan tragis yang dirasakan masyarakat Bulagor, Kecamatan Pagelaran, harus berjibaku dengan lumpur ketika melewati ruas jalan Bulagor-Pagelaran ketika beraktivitas sehari-hari,” ucapnya kepada tuntasmedia.com, Minggu, (24/04/2022).

Lanjut Hata,Infrastruktur jalan sebagai indikator penting dalam peningkatan ekonomi dan kesehatan, serta sumber daya manusia yang ada di Kecamatan Pagelaran, sangat perlu diperhatikan.

“Dengan mayoritas penduduk Bulagor yang berprofesi sebagai petani, kondisi jalan yang rusak parah mengakibatkan rendahnya penghasilan petani. Karena diharuskan mengeluarkan kos operasional yang lebih tinggi, dan tentunya Pemerintah Kabupaten jelas yang harus bertanggung jawab dengan kondisi ini. Karena masyarakat sudah memberikan kewajibannya melalui pajak,dan sewajarnya ketika masyarakat meminta haknya kembali,” ujarnya.

Hata menegaskan, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia Kabupaten Pandeglang, akan terus mengawal tindak dan tanduk pemerintah dalam merespon segala keluhan dan keresahan masyarakat sampai bisa melihat dan mendengar persoalan masyarakat Pagelaran tuntas.

“Kami mendorong, agar pemerintah memprioritaskan dan merencanakan program Jakamantul di ruas jalan tersebut,” tutupnya.

Salah seorang warga masyarakat di Desa bulagor Roni mengatakan, dari sekian banyaknya keluhan dan kritikan masyarakat tak ada satupun tanggapan dan tindakan dari pemerintah.

“Jalan yang berstatus jalan Kabupaten ini, sekarang kondisinya sudah tak bisa lagi digunakan kendaraan roda empat. Adapun pengendara yang memaksakan, akan ambles ditengah kubangan air yang penuh dengan lumpur,” ucapnya

Lanjut Roni, warga kerap kali mengadakan gotong royong bersama pemerintahan desa Bulagor dengan bahan seadanya.

“Namun apa daya, usaha kami dalam membenahi jalan tersebut tidak kuat, karena kerap terkena banjir ketika musim penghujan,” katanya.

Kepala Desa Bulagor, Enting Jaenudin menerangkan, bahwa diawal periode keduanya, beliau (Irna-red) sudah berupaya menggerakkan masyarakat Bulagor untuk bergotong royong memperbaiki jalan tersebut agar dapat digunakan masyarakatnya dalam rutinitas sehari-hari.

“Kami berharap, semoga kedepannya ruas jalan tersebut bisa direncanakan dan diprioritaskan dalam program Jakamantul,” singkatnya.

Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Asep