Miris, Satu Keluarga di Pandeglang Tinggal di Rumah Tak Layak Bahkan Hampir Roboh

0
23

RUMAH seorang guru ngaji di Kampung Pasir Jengkol, Desa Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten, nyaris roboh.

Abun yang saat ini berusia 63 tahun beserta istri dan 4 orang anaknya, harus rela tinggal selama puluhan tahun di rumah yang jauh dari kata layak.

Abun mengungkapkan, bahwa rumah tersebut telah ia tempati bersama istri dan anak-anaknya selama 28 tahun. Namun nahas, 2 hari lalu sebagian atap rumahnya roboh.

“2 hari lalu, ketika saya dan istri sedang mengajar ngaji anak-anak sekitar, bagian atap rumah saya roboh. Tapi Alhamdulillah, saya sempat mengeluarkan anak-anak itu dan tidak memakan korban,” ucapnya, Jum’at (27/9/2024).

“Saya tidak ada biaya buat memperbaiki, karena pendapatan saya hanya dari kerja serabutan dan guru ngaji hanya cukup buat makan sekeluarga,” sambung Abun

Abun menerangkan, bahwa konstruksi bangunan pada bagian atas rumahnya sudah banyak yang lapuk dan banyak tiang penyangga yang telah terpasang karena khawatir ambruk.

“Sebetulnya, RT dan RW disini sudah sering membantu mengajukan perbaikan rumah kepada pihak pemerintah melalui Pemerintah Desa. Namun, sampai sekarang belum mendapat kabar,” ungkapnya.

Ia mengaku, bahwa hanya mendapatkan bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) dan juga dapat insentif guru ngaji dari Desa setempat.

“Saya tidak ada biaya buat memperbaiki, karena pendapatan saya cuma dari kerja serabutan, bantuan PKH, dan intensif sebagai guru ngaji hanya cukup buat makan sekeluarga,” kata Abun.

Abun berharap kepada pemerintah, jika rumah yang menjadi tempat berteduh bersama keluarganya segera diperbaiki.

“Saya hanya mengharapkan, secepatnya diperbaiki rumah ini untuk kenyamanan saya tinggal bersama anak dan istri,” ujarnya.

Sementara, Sekretaris Desa (Sekdes) Sindanghayu, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Agus Saepul Gunawan menuturkan, jika Pemerintah Desa telah berupaya mengajukan bantuan untuk perbaikan rumah kepada Pemerintah Daerah.

“Kami sebetulnya sudah bikin proposal, bahkan sudah mengajukan kepada dinas terkait. Cuma kita hanya mengajukan, realisasinya dari pusat atau dari pemerintah juga. Namun, pa Abun itu kan sebagai guru ngaji dan sebetulnya dapat honor setiap bulan Pemerintahan Desa karena sudah dianggarkan. Dan kemarin memang ada musibah, karena kondisi rumahnya sudah tidak layak,” singkatnya.

Redaktur : Fauzi
Reporter : Asep