KEGIATAN Belajar Mengajar (KBM) di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pasir Sedang 2, Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang, terganggu.
Pasalnya, selain KBM yang terganggu, keselamatan seluruh siswa dan guru juga terancam oleh adanya aktivitas pembangunan jalan Tol Serang-Panimbang (Serpan) yang berada persis disebelah sekolah tersebut hingga membuat retakan pada gedung sekolah.
Kepala Sekolah SDN 2 Pasi Sedang, Nani Rohaeni mengatakan, bahwa pihak sekolah merasa cemas dan khawatir dengan keselamatan anak-anak didiknya.
“Selama ini kami merasa terganggu dengan adanya proyek Tol ini, terutama tahun sekarang yang sudah semakin berisik dengan adanya Beko dan mobil-mobil besar. Itu sangat menggangu, karena selain polusi udara, juga suara mesin yang mengganggu proses belajar mengajar kami disini. Selain itu, ruang kelas juga ada yang sudah retak temboknya, jadi kami khawatir dapat mengancam keselamatan siswa,” ungkapnya, Jum’at (19/7/2024).
Menurutnya, aktivitas pembangunan tol juga berdampak pada bangunan toilet sekolah yang ambruk akibat getaran dari kendaraan pengangkut material batu.
“Toilet juga sudah ambruk karena getaran dari kendaraan itu, jadi kami sehari-hari kalau mau ke toilet kami harus membeli air dari masyarakat lalu dimasukan ke tempat penampungan air,” kata Nani.
Nani mengaku, jika lahan sekolah tersebut akan digusur untuk pembangunan jalan tol dan berharap agar sekolah tersebut secepatnya direlokasi ketempat yang lebih aman.
“Untuk tempat atau tanah relokasi sudah ada, tetapi untuk pembangunan sekolahnya pun kami dari pihak sekolah belum tahu kapan akan dibangun. Mudah-mudahan pihak-pihak terkait bisa membantu agar sekolah kami cepat dibangun, dan anak-anak bisa belajar dengan tenang, nyaman, serta maksimal dalam proses belajar mengajarnya,”
Di tempat yang sama, salah seorang siswa kelas 6, Amirah Syafiyah mengatakan, bahwa ia dan seluruh teman sekolahnya merasa terganggu dan takut dengan adanya aktivitas kendaraan pengangkut material untuk pembangunan jalan tol.
“Saya takut nanti sekolah ambruk pada saat kegiatan belajar, karena atap kelas juga sudah pada hancur dan membahayakan. Saya dan teman-teman pengen secepatnya pindah ke tempat yang lebih aman,” tuturnya.
Sementara, Camat Kecamatan Picung, Guruh Safaat membenarkan, jika lahan untuk relokasi sekolah tersebut sudah ada. Namun, kata dia, tinggal menunggu rencana dari Kementrian kapan sekolah akan dibangun.
“Hal-hal yang sudah dilakukan oleh pemerintah Kecamatan sudah sesuai dengan ketentuan, dari mulai kita memberikan makan sehat kepada siswa serta mencari alternatif lokasi ketika akan direlokasi, dan juga kami dari Pemerintah Kabupaten sudah menyampaikan kepada Pemerintah Pusat terkait anggaran relokasi dan pembangunan gedung sekolah. Dan Pemerintah Pusat sudah berencana akan membayarkan kepada pihak yang mempunyai tanah itu, dan insya Allah prosesnya tidak begitu lama lagi,” ujarnya.
Dirinya mengungkapkan, bahwa pihak Kecamatan telah melaksanakan musyawarah dengan pihak sekolah terkait alternatif untuk kegiatan belajar mengajar seluruh siswa.
“Berdasarkan hasil musyawarah yang kami lakukan dengan pihak sekolah, bahwa pihak sekolah akan melakukan home visit. Jadi guru-guru akan mengajar ke setiap rumah siswa, sehingga proses belajar mengajar tidak terganggu dan para siswa tetap mendapatkan ilmu. Saya yakin, mulai dari pemerintah desa sampai pemerintah pusat tidak abai dengan apa yang terjadi di SDN Pasir Sedang 2,” tutup Guruh.
Redaktur : Fauzi
Reporter : Asep