CILEGON, TUNTASMEDIA.COM– Pasca ditetapkannya sejumlah pengurus Kamar Dagang dan Indsutri (Kadin) Kota Cilegon karena diduga meminta jatah proyek ke perusahaan, kini Kota Cilegon Kembali menjadi sorotan. Foto-foto oknum DPRD Cilegon bersama sejumlah ormas yang sedang melakukan aksi demonstrasi dan mediasi di PT Lotte Chemical pada 2024 lalu Kembali viral dan tersebar di media sosial.
Tak hanya melakukan aksi demonstrasi, dalam notulensi mediasi yang juga dihadiri oknum anggota DPRD tersebut, disebutkan agar PT Lotte Chemical memberikan pengelolaan SKRAP atau limbah besi kepada para pengusaha lokal.
Foto yang tersebar di sosial media tersebut, ada lima oknum anggota DPRD Kota Cilegon yang diduga terlibat aksi tersebut diantaranya berinisial BR dari PAN, AR dari Golkar, SB dari PPP, FMR dari Demokrat dan AJ dari PKS.
Meski hadir dalam aksi tersebut, peran AJ dari PKS memang tak tampak, karena tidak naik ke atas mobil komando saat aksi tersebut berlangsung. Namun dari foto-foto yang beredar, AJ hadir dalam mediasi dengan manajemen PT Lotte Chemical. Dalam notulensi rapat tersebut menyebutkan bahwa PT Lotte diminta untuk menyerahkan pengelolaan limbah besinya kepada pengusaha lokal.
Ketua Banten Transparency Forum (BTF) Fajar Pratama menilai kehadiran sejumlah oknum anggota DPRD Kota Cilegon dalam aksi yang dilakukan ormas dan LSM tersebut, merupakan salah satu bentuk intimidasi terhadap dunia investasi. Aksi yang dilakukan, menurut Fajar, hanya akan menjadi penghambat iklim investasi di Indonesia.
“Saat ini, pemerintah pusat sedang gencar-gencarnya mengundang investor untuk berinvestasi di Indonesia. Kota Cilegon sebagai daerah industri menjadi barometer kepercayaan investor. Aksi yang dilakukan oknum ormas dan anggota dewan tersebut bisa dianggap menghalangi investasi, apalagi jika di dalamnya ada permintaan yang sarat dengan kepentingan kelompok dan pribadi,” paparnya, Kamis, 19 Juni 2025.
Mantan aktivis mahasiswa ini meminta agar pengurus partai memeriksa anggotanya yang terlibat dalam aksi-aksi yang menghalangi investasi. Ia juga meminta Polda Banten agar segera memeriksa oknum anggota dewan yang terlibat dalam alam aksi tersebut.
“Pengurus partai harus segera menindak oknum anggotanya yang terlibat. Polda Banten juga harus segera melakukan penyelidikan terkait foto-foto dan video yang viral tersebut. Jangan sampai Kota Cilegon menjadi preseseden buruk iklim investasi di Indonesia,” tandasnya.
Dihubungi terpisah, politisi PKS AJ menjawab belum dapat memberikan komentar apapun terkait kejadian tersebut
“Baik iya kang. Saya belum bisa memberikan tanggapan dulu,” jawabnya singkat. (*)