SANGGAR Teater Guriang Tujuh Indonesia melalui program ‘Saba Budaya Banten’ akan menggelar lokakarya untuk komunitas lokal tentang pentingnya pemeliharaan kebudayaan.
Kegiatan lokakarya ini dipandu oleh beberapa praktisi diantaranya Chavcay Syaifullah (Sastrawan), Joind Banyuwinda (Sindikat Aktor Jakarta), Dian Yusup (Kuldesain Lebak), dan Sihar Ramses Simatupang (Sastrawan dan Jurnalis Jakarta). Mereka akan membagikan pengetahuan, keterampilan, serta pemahaman mendalam tentang kebudayaan yang dapat memperkaya dan memperluas pemahaman peserta pelatihan yang terlibat.
Kegiatan ini akan diselenggarakan selama dua hari pada tanggal 8 dan 9 September 2024, pukul 14.00 WIB di Amphiteater Guriang Indonesia, Kampung Alun-alun, RT.06/RW.02, Desa Warunggunung, Lebak, Banten.
Direktur Yayasan Guriang Tujuh Indonesia, Dede Abdul Majid menerangkan bahwa dalam kegiatan ini akan membahas terkait persoalan tata kelola organisasi, produksi, atau pertunjukan yang menjadi permasalahan cukup serius di Banten. Menurutnya persoalan ini akan berdampak pada pola konsep yang mencakup cara pengelolaan dan pengaturan berbagai aspek dalam industri seni, baik itu dalam level pemerintahan, lembaga, maupun organisasi non-profit.
“Kegiatan lokakarya ini akan menjadi media yang inspiratif dan edukatif bagi para peserta pelatihan, memungkinkan mereka untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tata kelola seni yang baik. Industri seni dapat semakin berkembang, memberikan manfaat bagi masyarakat, dan menciptakan lingkungan yang mendukung kreativitas dan inovasi,” tambahnya.
Peserta pelatihan dan penyadaran yang akan mengikuti kegiatan lokakarya ini diantaranya BPK Wilayah VIII Banten-DKI Jakarta, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Lebak, Dewan Kebudayaan Kab. Lebak, Kepala Musium Multatuli Lebak, Teater Gates, Kedai Proses, Kuldesain, KPJ Rangkasbitung, Lebak Membara, Sumlor, Pandeglang Creative Hub, Wayang Nganjor, Asnawi, Tiga Titik Garis, Komunitas Kembali, Halaman Budaya Banten, SMK Negeri 1 Pandeglang Jurusan Tata Artistik Teater, Aseti Banten, Ketua Jurusan Sendratasik UNTIRTA, Pusaka Darma Asih, dan Adi Chandra.
“Kegiatan ini juga terbuka untuk masyarakat umum yang ingin hadir dan menambah wawasan tentang proses tata kelola kesenian. Semoga kawan-kawan dapat hadir dan menjadi bagian penting peristiwa kebudayaan di Saba Budaya Banten,” pungkasnya. (*)
Redaktur: Fauzi