SEJUMLAH pengusaha yang tergabung di bawah naungan DPD Asosiasi Kontraktor Seluruh Daerah Indonesia (AKSDAI) Kabupaten Pandeglang keberatan dengan pernyataan juru bicara keluarga besar Mulyadi Jayabaya (JB), Agus Wisas yang dinilai mendeskreditkan pembangunan di Kabupaten Pandeglang.
Direktur CV Fatoni Raya, Syahrul Aris mengatakan, statmen Agus Wisas di media sosial yang menuding buruknya kualitas pelayanan kesehatan hingga kualitas infrastruktur dinilai tidak tepat.
“Saya rasa tidak tepat jika Pak Agus Wisas menyampaikan statment itu, karena tidak sesuai dengan fakta. Jika ingin berkompetisi di Pilkada Pandeglang, mari kita bangun narasi-narasi positif dan konstruktif untuk membangun Pandeglang yang lebih baik lagi,” ujar Syahrul melalui siaran pers, Minggu (06/10/2019).
Ia menjelaskan, di bawah kepemimpinan Bupati Irna Narulita dan Wakil Bupati Tanto Warsono Arban banyak hasil pembangunan, baik di bidang infrastruktur, kesehatan, pendidikan, pemberdayaan masyarakat, dan lainnya.
Berdasarkan data, ujar Syahrul, terbangun 491,56 kilometer jalan beton, hotmix, rabat beton, dan pengerasan yang dilakukan oleh DPUPR, DKPP, dan DPMPD. Kemudian juga terbangun jalan paving blok sepanjang 536,74 kilometer dari DKPP dan DPMPD.Selanjutnya, terbangun 324 embung desa, 248 unit sarana air bersih, 4.478 unit Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), dan 257 jembatan.
“Jadi jika berbicara pembangunan di Kabupaten Pandeglang itu buruk, itu sama saja menampar kami selaku pengusaha. Kami tentunya besar atau kecilnya memiliki kontribusi dalam membangun Pandeglang,” ujarnya.
Senada disampaikan Direktur Kadupinang Raya, Mamad Koper. Dikatakannya, konstelasi politik jelang Pilkada Pandeglang jangan merusak yang sudah ada, termasuk hasil pembangunan oleh pemerintah daerah.
Menurutnya, jangan sampai kinerja pemerintah daerah yang sudah bagus, tetapi dibangun narasi negatif di ruang publik. Sebab, masyarakat awam bisa saja menelan pernyataan dari Agus Wisas secara utuh, tanpa ditelaah lebih dahulu.
“Menurut hemat saya, jika hendak berbicara atau mengeluarkan statment sebaiknya by data. Saya melihat pernyataan Agus Wisas yang menanggapi berita Pak Dimyati itu penuh emosi dan menyampingkan sisi rasionalitas,” tukasnya.
Sementara, Ketua Bidang Koperasi dan Pembinaan Usaha Kecil AKSDAI Kabupaten Pandeglang, Winangun mengatakan, selama hampir empat tahun Irna-Tanto memimpin Kabupaten Pandeglang, banyak hasil pembangunan yang dirasakan oleh masyarakat, seperti menurunnya jumlah warga miskin dan pengangguran.
“Harus kita buka data, angka kemiskinan dari tahun 2015 sampai 2018 itu terus mengalami penurunan. Dari tahun 2015 sebanyak 124.420 jiwa atau 10,43 persen terus turun pada tahun 2018 menjadi 115.107 jiwa atau 9,51 persen. Kemudian juga angka pengangguran dari 50.192 jiwa atau 10,22 persen pada tahun 2015 terus turun hingga ke angka 40.329 jiwa atau 7,98 persen,” terang Winangun.
Menurut dia, prestasi tersebut tidak bisa dinafikan dan menjadi bukti empiris atas keberhasilan Irna-Tanto dalam mempimpin Pandeglang selama empat tahun terakhir. Apalagi, atas kinerjanya itu Bupati Irna berhasil meraih sekitar 13 penghargaan, seperti Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Kabupaten Layak Anak (KLA) dan lainnya.
Dikutip dari akun Facebook milik Agus Wisas yang mengomentari berita soal pernyataan Ahmad Dimyati Natakusumah yang melarang keluarga JB nyebrang ke Pandeglang.
“Heh dim, lamun pamajikan dia (Irna Narulita, red) bener mah ngurus rakyatna, atuh kami geh moal pipiluen, ngarieut rieut ieu mah jalan alalajur…. pelayanan kesehatan buruk, rakyat susah malah meuli mobil mewah, kumaha jing ??? Mikir dim mikir….,” tulis Agus Wisas.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian