Turunkan Prevalensi Stunting, Pemkab Pandeglang Susun Gelora Cinta

0
16

GERAKAN Pola Asuh Orang Tua Cegah Atasi Stunting (Gelora Cinta) merupakan gerakan yang sangat relevan dalam konteks upaya menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Pandeglang. Program ini merupakan sebuah gerakan gotong royong masyarakat untuk mewujudkan generasi yang sehat, cerdas, kuat dan tidak stunting melalui kepedulian para pihak sebagai orang tua asuh.

“Pemerintah kabupaten pandeglang berkomitmen penuh dalam percepatan penurunan stunting melalui berbagai program dan kegiatan yang melibatkan lintas sektor. Kami percaya, kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku kepentingan lainnya merupakan kekuatan besar yang akan membawa hasil signifikan menurunkan prevalensi stunting”,demikian disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Pandeglang Alli Fahmi Sumanta pada kegiatan rapat koordinasi kemitraan Gelora Cinta di Oproom Sekretariat Daerah (Setda) Pandeglang, Kamis (23/1).

Pada kesempatan ini, Sekda juga mengajak kepada seluruh peserta untuk mengikuti kegiatan ini dan berkontribusi untuk menjadi orang tua asuh cegah atasi stunting.

“Mari kita jadikan gerakan pola asuh orang tua cegah atasi stunting ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan generasi pandeglang yang sehat, cerdas, dan berkualitas”, ungkapnya.

Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Pandeglang Hj.Nuriah menyampaikan, program Gelora Cinta merupakan tindaklanjut dari program Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting). Oleh sebab itu program ini (Glora Cinta-red) terus disosialisasikan kepada masyarakat Kabupaten Pandeglang.

“Orang Tua Asuh (OTA) adalah orang yang memberikan bantuan kepada keluarga resiko stunting, program ini merupakan bagian dari upaya pencegahan dan penurunan stunting di Indonesia khususnya Pandeglang”, terangnya.

Yang dimaksud OTA menurut Hj.Nuriah adalah mereka para mitra yang ada di Pandeglang. Dijelaskannya, tujuan dari OTA keluarga resiko stunting ataupun stunting yakni dalam rangka percepatan penurunan stunting di Kabupaten Pandeglang.

“Adapun yang masuk kedalam OTA yaitu Pemerintah Daerah, Bumn, Bumd, Individu atau perorangan, lsm atau komunitas, Swasta, Perguruan tinggi atau akademisi, dan media”, tandasnya.

Lebih lanjut Hj. Nuriah mengatakan, bentuk bantuan yang diberikan dapat berupa bantuan nutrisi seperti pemberian pangan lokal kaya protein hewani, kecukupan gizi, dalam bentuk makanan siap santap atau kudapan.

“Bisa juga bantuan non-nutrisi seperti bantuan yang meliputi perbaikan jamban, rumah layak huni, dan akses air bersih, dimana pembangunan dilakukan sampai dapat dimanfaatkan serta edukasi”, pungkasnya.

“Target sasaran penerima keluarga terdampingi Kabupaten Pandeglang sebanyak 7.209 keluarga. Terdiri dari ibu hamil, ibu yang memiliki baduta/menyusui, baduta 0-23 bulan, balita 24-59 bulan dari keluarga berisiko stunting”, imbuhnya.