AKTIVIS dan mahasiswa di Kabupaten Pandeglang, Banten, mengaku siap berpartisipasi dalam acara Rembuk Nasional Aktivis ’98 di Monas, Jakarta 7 Juli 2018 mendatang. Gelaran Rembuk Nasional Aktivis 98 merupakan upaya para mantan aktivis dan mahasiswa 98 dalam memerangi radikalisme, terorisme, dan intoleransi yang dalam beberapa tahun terakhir ini merongrong keutuhan bangsa Indonesia.

Koordinator Aktivis 98 wilayah Pandeglang, Ari Supriadi mengatakan, aktivis dan mahasiswa Pandeglang nantinya akan ikut bergabung bersama ribuan Aktivis ’98 lainnya di Tugu Monas pada 7 Juli 2018.

“Rembuk Nasional Aktivis 98 cukup penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu kami akan ambil bagian dan saat ini tengah berkoordinasi dengan elemen mahasiswa di Pandeglang,” ujar Ari, Rabu (20/06/2018) siang.

Mahasiswa Pasca Sarjana IPDN Cilandak ini menyatakan, pihaknya akan terus mengajak dan menggalang kekuatan dengan sejumlah eksponen 98 lainnya yang selama ini masih aktif.

“Mudah-mudahan kami bisa memberangkatkan seluruh kader yang tersebar di seluruh kampus yang ada di Pandeglang ini dan sudah koordinasi dengan Eksponen 98,” ungkap pria yang juga berprofesi sebagai wartawan ini.

Ditambahkannya, bagi aktivis atau mahasiswa yang akan ambil bagian dalam kegiatan ini bisa melakukan registrasi via online di website www.aktivis98.com. Nantinya setelah registrasi, peserta akan mendapatkan nomor ID yang bisa digunakan untuk kepentingan acara.

“Bagi yang ingin bergabung silakan mendaftar. Sampai hari ini sudah ada 4.534 pendaftar secara nasional,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua SC Rembug Nasional Aktivis 98 wilayah Banten Akhmad Yuslizar mengatakan, Rembuk Nasional Aktivis 1998 akan dihadiri 5.000 aktivis pro demokrasi di Banten.

“Kami sudah siapkan secara matang untuk hadir di Monas, bergabung bersama seluruh Aktivis 98 se-Indonesia,” ujar Akhmad Yuslizar.

Aktivis FKSMJ yang biasa disapa Yos ini menambahkan, kehadiran ribuan aktivis Banten itu menjadi bukti komitmen menjadikan radikalisme, terorisme, dan intoleransi, sebagai musuh bersama.

“Kami tidak ingin bangsa ini dipecah belah oleh isu SARA. Kami tidak mau kebhinekaan masyarakat kita hancur oleh kelompok intoleran. Maka dari itu, aktivis 98 dan kaum muda Banten wajib ikut dan mendukung acara rembuk nasional di Monas tanggal 7 Juli nanti,” tegasnya.

Redaktur : D Sudrajat
Reporter : Rudi