MENTERI Sosial (Mensos) Tri Rismaharini, memberikan perhatian khusus kepada penanganan Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ), pengidap kusta, pengidap katarak, dan penyandang disabilitas melalui agenda Bakti Sosial (Baksos) di Kabupaten Pandeglang.
“Sebetulnya masih banyak yang harus kita percepat, contohnya katarak karena waktunya tidak bisa ditunda. Jika ditunda maka akan menjadi buta, dan kalau sudah buta ada hitungan dia dan keluarga menjadi tidak produktif. Kemudian untuk penanganan disabilitas, seringkali orang tua bahkan penderita merasa hopeless atau merasa tidak punya harapan. Sehingga harus kita percepat dengan segera menolong mereka, agar mereka bisa jalan setelah kita tangani secara konsisten,” ungkap Risma, Jum’at (14/6/2024).
Risma mengatakan, bahwa untuk penanganan ODGJ pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk bagaimana cara pengobatannya.
“Untuk ODGJ, saya mulai kampanye tentang penggunaan obat yang long acting. Karena tiap hari mereka yang sebagian sebagian besar penderita ODGJ itu dari keluarga berpendapatan rendah. Sehingga ketika dia sibuk mencari makan, dia lupa untuk meminum obatnya setiap hari. Dan saya sudah berkomunikasi dengan pak Menkes untuk meminta pengobatan yang long acting, yang diberikan hanya sebulan sekali. Karena kalo ODGJ itu terlambat satu hari saja, maka dia bisa merugikan atau mencederai orang lain. Dan jika pengobatannya satu bulan, jadwalnya bisa ditentukan,” katanya.
Mensos juga memberikan perhatian kepada masyarakat pengidap kusta di Kabupaten Pandeglang. Selain itu, Risma juga melakukan intervensi untuk meningkatkan daya tahan tubuh pengidap kusta, serta keluarga, dan lingkungan sekitarnya.
“Kenapa saya menangani kusta juga harus kita tangani meskipun itu berat, karena kita tahu itu tidak mudah karena penularan dari sisi keluarga sangat berat. Kemudian kita melakukan diskusi lama, sehingga kita tahu polanya seperti apa, makanya kita bantu peralatan kebersihan seperti piring, sendok dan peralatan rumah tangga lainnya yang kita bedakan, supaya tidak tercampur karena penularannya melalui air liur,” ujar Risma.
Risma menyebut, selain menangani disabilitas dan warga yang memiliki penyakit ODGJ serta yang lainnya, pihaknya juga memberikan sejumlah bantuan.
“Kita dari Kemensos juga memberikan berbagai alat bantu seperti kursi roda, alat untuk mendengar, alat bantu jalan, puluhan ayam petelor, instalasi air bersih, dan lainnya,” imbuhnya.
Redaktur : Fauzi
Reporter : Asep