BPBD Suplai Air Bersih Bagi Warga Terdampak Kekeringan di Pandeglang

0
46

SEJUMLAH Kecamatan di Kabupaten Pandeglang, setiap tahunnya berpotensi kekeringan dan mengalami kesulitan air bersih saat musim kemarau tiba.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pandeglang, Nana Mulyana menyatakan, bahwa salah satu daerah yang menjadi atensi bantuan air bersih adalah Kecamatan Cibaliung.

“Hari ini, kami melakukan pengiriman air bersih sebanyak 1 unit mobil tangki dengan isi sekitar 4 ribu liter air ke Kampung Cikadu, Desa Mendung, Kecamatan Cibaliung. Dimana warganya sempat menggunakan air sungai, untuk memenuhi kebutuhan air untuk dikonsumsi dan juga untuk mencuci,” ungkapnya.

Dirinya menerangkan, jika penyaluran bantuan air bersih dilakukan berdasarkan permohonan atau pengajuan bantuan dari masing-masing Pemerintah Desa atau Kecamatan yang terdampak kekeringan.

“Sesuai dengan data yang masuk ke BPBD Kabupaten Pandeglang, yang membutuhkan air bersih itu sebanyak 61 Desa atau Kelurahan dari 12 Kecamatan. Kalau untuk Kecamatan yang kami berikan bantuan air bersih, sudah 7 Kecamatan yang sudah mengajukan permohonan bantuan air bersih. Dan untuk tahun 2023 kemarin, data yang kami terima itu ada 111 Desa dari 26 Kecamatan yang mengalami kekeringan di Kabupaten Pandeglang,” terang Nana.

“Insya Allah setelah dari pihak Desa atau Kecamatan memasukan surat permohonan bantuan air bersih, kami langsung mendata dan mengolah dan sesegera mungkin kita mengirimkan air bersih dengan unit-unit mobil tangki yang ada,” sambungnya.

Sementara, salah seorang warga Kampung Cikadu, Haerudin, menuturkan, jika dirinya merasa senang dengan adanya bantuan air bersih dari BPBD tersebut.

“Saya mengucapkan terimakasih karena telah diberikan bantuan air bersih, karena kalau musim kemarau disini sumur-sumur mengalami kekeringan. Dan jarak dari rumah ke sungai itu lebih dari 1 kilometer, jadi dengan adanya bantuan sepeti ini kami sangat senang,” ungkapnya.

Haerudin mengungkapkan, bahwa jika tidak ada bantuan air bersih, dirinya bersama warga lain membeli air untuk keperluan sehari-hari.

“Kalau air sungai surut dan bantuan air bersih tidak ada, biasanya warga disini suka beli dengan harga mulai dari 80 sampai 120 ribu per tangki air dengan cara patungan,” tutupnya.

Redaktur : Fauzi
Reporter : Asep