BUPATI Pandeglang, Irna Narulita melakukan panen raya jagung hibrida di Bataliyon Infantri (Yonif) 320/Badak Putih, Kamis (02/11/2017) siang.
Dalam kesempatan tersebut Bupati Irna Narulita berharap, Kabupaten Pandeglang dapat menjadi pemasok pangan strategis di Provinsi Banten. Untuk itu harus dapat bergerak bersama- sama dalam mengelola lahan tidur yang ada di Pandeglang.
“Program jagung ini memang intruksi dari pusat, apapun amanat dari pusat harus kita dukung dan lakukan. Tahun ini kita hanya jagung, tahun depan nanti pandeglang juga ditargetkan untuk menanam kedelai,” katanya.
Kata dia, dengan ditutupnya kran impor jagung menjadi peluang bagi Kabupaten Pandeglang untuk menjadi produsen di tingkat Banten bahkan nasional.
“Jika kita serius dalam mengembangkan jagung, bukan tidak mungkin dapat memasok keluar Provinsi Banten,” lanjutnya.
Komandan Yonif 320 Letkol Inf Ashraf Aziz mengatakan, TNI harus menyatu dan membantu program pemerintah. Program ketahanan pangan ini kata dia, bagian dari pembinaan kewilayahan.
“Kami senang bisa membantu program ini, kegiatan program jagung ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ” katanya.
Terpisah, Kabid Pertanian Nasir mengatakan, yang saat ini dipanen luasnya 8 hektar dari areal yang ditanam 16 hektar. Kata dia, hingga saat ini yang sudah tanam 26 ribu dari target yang ditetapkan, sisanya akan dikejar sampai bulan desember.
” insya Allah bulan Desember target tanam jagung 2017 selesai. Setelah panen ini akan ditanami jagung dan kedelai. Karena tahun depan Pandeglang ditargetkan juga untuk menanam kedelai sebanyak 25 ribu hektar jadi benihnya harus dipersiapkan dari sekarang ,” ungkapnya.
Masih Kata Nasir, yang saat ini panen akan di setap oleh BUMD, HKDI, Pokpan, Java Kompit. Adapun jagung yang dijual diantaranya ada yang sudah di pipil dan masih bonggol.
“Jika dijual sudah di pipil harganya Rp 3.500 dan apabila bonggol kisaran harga Rp 1.500 per kilogram,” tambahnya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Dendi