Cegah Wabah PMK, Petugas Periksa Kesehatan Hewan Ternak

0
79

DINAS Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pandeglang melakukan pengawasan kesehatan secara ketat terhadap hewan ternak, salah satunya jenis sapi. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya antisipasi penyebaran wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)di Kabupaten Pandeglang.

Pengecekan kesehatan hewan ternak dilakukan oleh petugas dari Dinas Pertanian dan Peternakan ke sejumlah tempat peternakan dan penggemukan sapi. Salah satunya di peternakan sapi yang ada di Kecamatan Cimanuk, Kabupaten Pandeglang.

“Hari ini kita melakukan observasi ke sejumlah peternakan itu semua sebagai langkah kewaspadaan dan harapan kita tidak tersebarnya wabah PMK masuk Kabupaten Pandeglang,” kata Plt Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Pandeglang, Budi S Januardi.

Hewan ternak di cek satu persatu, mulai dari riwayat asal sapi hingga pemeriksaan fisik. Selain itu, petugas juga mengecek kebersihan area kandang dan pakan ternak, agar tidak menjadi penyebab PMK. Selain itu, menjelang idul adha juga kata Budi akan dilakukan pengecekan ke sejumlah lapak-lapan yang ada.

“Apalagi menjelang idul adha yang identik dengan kurban, mudah-mudahan hewan yang akan di kurbankan sehat semua, dan observasi juga akan terus dilakukan hingga idul adha,” terangnya.

Budi menghimbau kepada para peternak untuk tetap waspada, dengan menghindari pembelian sapi dari kota yang sudah ditemukan wabah PMK. Ia juga mengatakan, jika ada hewan yang masuk ke wilayah Kabupaten Pandeglang akan dilakukan karantina di wilayah Kecamatan Cibitung.

“Kita himbau kepada peternak atau penjual agar tidak membeli hewan dari wilayah yang sudah terindikasi PMK, dan jika ada kita akan karantina selama 14 hari, dan akan dikeluarkan setelah dinyatakan sehat,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu peternak sapi, Andre mengaku khawatir dengan merebaknya wabah PMK ini, karena menurutnya menjelang hari raya idul adha yang identik dengan hewan kurban, penjualan sapi miliknya menurun.

“Kalau dibilang khawatir ya kita khawatir, tapi ditempat saya sapi stok lama, kalau PMK kan setelah lebaran kemarin” kata Andre.

“Pemesanan untuk kurban sudah ada, tapi belum pasti karena pembeli mungkin khawatir. Dan ya penurunan omset sekitar 50 persen,” lanjut Andre.

Menurutnya, dengan adanya wabah PMK ini, harga jual sapi juga mengalami kenaikan mulai tiga hingga lima juta rupiah.

“Dampak dari PMK ini cukup terasa, biasanya sapi kita jual dengan harga Rp. 15 juta sekarang ya sekitar Rp. 20 juta karena banyak sekali prosedurnya,” terangnya.

Andre menyebutkan, untuk mengantisipasi agar tidak terpapar PMK, perawatan hewan ternak semakin ditingkatkan. Mulai dari pembersihan kandang, penyemprotan kuman, dan pemberian vitamin kepada hewan ternak.

“Dari Dinas juga cukup ketat yah pengawasan, dan kita juga sebagai Peternak tentunya harus kopratip agar sapi selalu sehat,” pungkasnya.

Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Asep