Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang, Anwari Husnira bersama pegawainya melakukan sidak ke lokasi peternakan kerbau di CAS Cikole Waterpark, Majasari, Rabu (11/10).(Foto : Dendi/ tuntasmedia.com)

DINAS Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pandeglang melakukan inspeksi mendadak (sidak) pembuangan limbah kotoran kerbau di lokasi penggemukan kerbau di CAS Cikole Waterpark, Majasari, Rabu (11/10) pagi.

Kepala DLH Pandeglang, Anwari Husnira tiba ke lokasi didampingi sejumlah pegawai dan langsung memeriksa peternakan dan air limbah di kolam penampungan. Sementara selama sidak pemilik peternakan tidak ada di lokasi, begitu pun saat dihubungi melalui telepon seluler, selalu tidak ada tanggapan.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan DLH Pandeglang, Kemih mengatakan, desain kandang kerbau tidak sesuai karena tidak memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL). Karena air dari kotoran kerbau langsung dibuang ke sungai tanpa melalui proses penyaringan terlebih dahulu.

“Harusnya sebelum dibuang ke sungai disaring dulu, karena ini akan berdampak buruk kepada warga jika mereka mengkonsumsi atau mandi menggunakan air tersebut,” tukasnya.

Sementara, Ketua RW 10 Kampung Ciwalet Nasir mengatakan, sedikitnya ada sekitar 20 rumah yang menggunakan sumber air untuk mandi, cuci dan kakus (MCK) yang menderita gatal-gatal setelah limbah kotoran kerbau dibuang ke sungai.

“Setelah adanya kandang kerbau baru-baru ini membuat mereka kerap mengeluh dengan aroma bau dan mengalami gatal-gatal,” ujar Nasir.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : Dendi