FESTIVAL holtikultura di Kabupaten Pandeglang kembali digelar, sejumlah perlombaan pun kembali diperlombakan, salah satunya perlombaan durian lokal.
Terdapat sepuluh perserta yang mengikuti lomba durian.
Peserta mencoba menunjukkan durian terbaiknya kepada panitia dari Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang.
Bedi (28) salah satu peserta yang berasal dari Kecamatan Kaduhejo meraih juara pertama dalam perlombaan durian tersebut. Durian lokal yang merupakan asli dari Kampung Salam, Kecamatan Kaduhejo, diberi nama Kanyere atau yang lebih dikenal Durian Emas.
“Yang juara satu itu namanya Kanyere, itu lokal asli dari Kampung Salam, Kecamatan Kaduhejo,” kata Bedi, usai perlombaan, Rabu (19/02/2020).
Ia memastikan, bahwa Durian Kanyere atau Durian Emas itu merupakan asli dari Kecamatan Kaduhejo. Karena pohon durian tersebut hanya ada di Kampung Salam, Kecamatan Kaduhejo.
“Kalau bibit hanya di Kaduhejo, tidak ada lagi di luar. Soalnya itukan pohon zaman dulu,” terangnya.
Harga Durian Kanyere yang biasa dijual di pinggir jalan sangat variatif, tergantung ukuran. Kata Bedi, meskipun tidak juara, durian Kanyere atau Durian Emas ini sudah terkenal karena bentuknya yang kecil, dalamnya yang kuning emas, serta memiliki rasa manis dan legit.
“Kalau yang kecil sekitar Rp 50.000 dan Rp 60.000, itu sebesar kepalan tangan. Ya bedanya kecil, kuning, enak,” jelasnya.
Di lokasi sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang mengatakan, digelarnya Festival Holtikultura ingin mengembalikan kejayaan Kabupaten Pandeglang yang identik dengan daerah durian.
Ia akan mengusulkan kepada Kementerian Pertanian untuk disertifikasi bagi mereka yang mendapatkan juara perlombaan durian lokal. Secara bertahap, Kabupaten Pandeglang sudah mengantongi dua buah durian yang telah tersertifikasi yaitu, Durian Sepah dan Durian Redup.
Selain itu juara durian yang sebelumnya juga sedang mengantre untuk disertifikasi oleh Kementerian Pertanian.
“Yang juara sebelumnya sedang antre untuk dilakukan sertifikasi, karena tahapannya cukup lama. Yang sudah tersertifikasi ada dua, yang sedang proses ada empat, dan hari ini tiga yang akan kita sampaikan untuk disertifikasi,” jelasnya.
Ia berharap, pada lima tahun yang akan datang Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang fokus kepada pembibitan buah dan sayur lokal asli Pandeglang. Karena menurut bukan hanya durian yang varietas, tetapi banyak buah sayuran yang merupakan asli Pandeglang belum divarietaskan.
“Karena varietas bukan hanya durian, ada petai, jengkol, dan lainnya. Jangan sampai kita yang punya varietas tapi daerah lain yang mengembangkan. Kita yang punya varietas kita sendiri yang mengembangkan,” pungkasnya.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian