PULUHAN masyarakat yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Peduli Demokrasi (AMPD) kembali lakukan aksi demontrasi ke kantor Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Pandeglang, pada Rabu (30/10/2024).
Bahkan, masaa aksi sempat membakar ban dan menjebol pagar serta melempari kantor Disdikpora dengan telur busuk.
Aksi tersebut merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap ketidaknetralan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di Disdikpora Kabupaten Pandeglang pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Tahun 2024.
Koordinasi aksi, Hadi Setiawan mengungkapkan, bahwa pihaknya mengecam Disdikpora yang mengarahkan para guru untuk mendukung salah satu Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten serta Bupati dan Wakil Bupati Pandeglang.
“Kita kembali melakukan aksi dengan mendatangi Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Pandeglang. Kami menuntut kepada Disdikpora, agar tidak melakukan kejahatan dengan mengendalikan sistem yaitu perangkat ASN yang ada disetiap sekolah di Pandeglang untuk memenangkan salah satu calon Gubernur dan Bupati Kabupaten Pandeglang,” katanya.
Dirinya menerangkan, jika dalam aksinya kali ini massa menuntut agar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdikpora untuk tidak mengarahkan ASN agar memilih salah satu Paslon di Pilkada 2024 mendatang.
“Kita hadir hari ini, untuk menuntut kepada Pejabat Disdikpora agar tidak melakukan atau mengarahkan ASN untuk memenangkan salah satu calon Bupati dan Gubernur,” ungkap Hadi.
Hadi menyebut, jika aksi yang dilakukan bukan persoalan politik semata, melainkan tentang kemerdekaan dalam berdemokrasi terhadap guru yang diarahkan untuk memilih salah satu calon di Pilkada.
“Selain itu, aksi kita disini bukan persoalan politik. Akan tetapi berbicara soal kemerdekaan manusia dan menilai bahwa demokrasi telah mati di Pandeglang. ASN atau para guru ini telah diperas untuk memenangkan salah satu calon Bupati dan Gubernur ,” imbuhnya.
Redaktur : Fauzi
Reporter : Asep