SERANG – Dinas Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Serang bersama Forum Anak Kabupaten Serang menyelenggarakan rangkaian acara peringatan HAN di halaman kantor kecamatan Tanara, Kabupaten Serang.
Tema yang diusung pada kegiayan HAN tahun ini yakni “Anak Terlindungi Indonesia Maju”, adapun tema khusus yang dibawa di rangkaian HAN 2024 Kabupaten Serang adalah “Bermain adalah hak setiap anak sekaligus cara terbaik bagi mereka untuk belajar”.
Dalam kesempatan tersebut Kepala DKBPPPA, Hj.Encup Suplikah, SKM, MM.Kes, memberikan pesan kepada orangtua dan anak-anak yang hadir dalam peringatan tersebut, terutama terkait penggunaan teknologi informasi yang berkembang saat ini.
Encup berpesan agar anak-anak, dengan bimbingan orantua, cerdas berinternet, sehingga dapat memilih dan memilah mana yang baik dan bermanfaat mana yang tidak baik.
“Anak yang cerdas berinternet karena harus mampu memilih dan memilah mana yang baik dan mencegah dampak buruk akibat pengaruh lingkungan dan penyalahgunaan teknologi informasi,” tuturnya.
Sementara itu, Camat Tanara, Farid Anwar Ibrahim, menymabut baik dan mengapresiasi atas terselenggaranya peringatan HAN 2024 di Kecamatan Tanara. Dengan tema Anak Dilindungi Indonesia maju ia berharap anak-anak terutama yang hadir saat ini diberikan perlindungan dan kasih saying di lingkungannya masing-masing karena itu adalah hak-hak anak.
“Anak-anak merupakan investasi masa depan. Sebab merekalah yang akan menjadi penerus bangsa,” ujarnya.
Kegiatan HAN 2024 di Kecamatan Tanara tersebtu berlangsung meriah. Dalam kegiatan ini terdapat 3 pos acara yang telah disiapkan oleh panitia untuk anak-anak yakni, pertama Mini-seminar untuk para siswa SMA dengan tema “Kenali Diri untuk Berdampak bagi Sekitar”, kedua Pos Dongeng “Pencegahan Kekerasan Seksual”, dan terakhir yakni Pos Permainan Tradisional.
Tujuan dari dibuatnya 3 pos dalam satu kegiatan ini tak lain untuk mengakomodasi kebutuhan anak berdasarkan usianya. Selain itu, melalui kegiatan ini anak juga turut dikenalkan dengan aktivitas menyenangkan berupa dongeng dan permainan tradisional yang semakin hari semakin tergerus eksistensinya karena kehadiran gadget/aktivitas digital. (ADV)





















