Indra, Bocah Asal Pandeglang Panjat Pohon Kelapa dan Cari Keong untuk Nafkahi Nenek dan Adiknya

0
2283

INDRA (12), murid kelas 6 SDN Gunungputri 1 di Desa Gunungputri, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang, harus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup neneknya Siti (83) dan adiknya Fahri (10). Indra harus bekerja keras karena sejak lima tahun terakhir kedua orang tuannya sudah tidak lagi pulang. Kini Indra nyaris tidak bisa menggunakan waktunya untuk bermain dengan teman sebayanya karena sejak duduk di bangku kelas lima sekolah dasar sudah harus mencari nafkah.

“Kalau pulang sekolah saya kerja apa aja, disuruh sama orang ngambil kelapa dengan upah Rp 10.000 untuk pohon kelapa dan cari keong di sawah untuk dijual ke yang punya ternak bebek,” ujar Indra saat ditemui di kediamannya di Kampung Tiduruk, Desa Gunungputri, Kecamatan Banjar, Kamis (09/08/2019).

Keadaan ekonomi yang membuat Indra terpaksa harus bekerja keras. Kedua orang tuanya sudah lima tahun tidak kunjung pulang dan tidak ada kabar. Ia pun sudah tidak mengharapkan kedua orang tuanya untuk pulang. Lantaran kecewa atas apa yang kedua orang tuanya lakukan kepada dirinya, adik dan neneknya.

“Tidak tahu ibu sama bapak di mana, udah tidak mengharapkan pulang,” kata Indra dengan tatapan kosong.

Sementara, Maryamah (40), tetangga Indra, mengatakan 2015 lalu ia sempat menghubungi Dedeh (ibunda Indra) melalui Facebook. Dirinya sempat menanyakan keberadaannya dan keadaannya. Diceritakannya, Dedeh akan pulang, tetapi sampai saat ini dan anaknya sudah besar ia tidak kunjung pulang.

“Katanya dia sudah menikah lagi sama lelaki asal Madura. Ia bilang kalau dia ada di Tanjung Priok di tempat pengepul sampah, dan merasa malu untuk pulang, pas mau dihubungi lagi Facebook ibunya sudah tidak ada,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Desa Gunungputri, Kartosi membenarkan, di desanya ada anak yang hidup bersama adik dan neneknya, karena sudah lima tahun orang tuanya tidak memberi kabar.

“Ya memang ada, namanya Indra. Terakhir ada kabar ibunya itu ada di tempat pengepul sampah, katanya malu untuk pulang,” kata Kartosi saat ditemui di Kantor Desa Gunungputri.

Dirinya juga sempat meminta neneknya agar Indra dan adiknya tinggal bersamanya, tetapi Indra menolak tawaran itu. Bahkan nenek Indra sempat berpesan kepadanya jika sudah meninggal untuk bisa mengurus Indra dan adiknya.

“Pas saya minta Indra untuk tinggal di rumah saya, neneknya berpesan kalau nenek masih hidup biar Indra sama adiknya tinggal sama nenek. Tapi kalau nenek sudah tidak ada nenek minta tolong ke pak lurah tolong urus Indra dan adiknya,” ujar Kartosi menirukan ucapan nenek Indra.

Ia berharap, pemerintah memberikan bantuan, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) ataupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) keluarga Indra. Karena pihaknya sudah sering mengusulkan, tetapi hasilnya tidak pernah ada. Bantuan program tersebut sangat dibutuhkan agar setiap bulannya bisa membantu mencukupi kebutuhan pangan dan non pangan untuk keluarga Indra.

“Saya bingung kok yang kaya gini tidak dapat PKH sama raskin, dari desa sudah mengusulkan tapi tetap tidak dapat. Tapi kecamatan akan berusaha biar keluarga indra dapat program pemerintah,” tutupnya.

Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian