Komunitas Trail se-Banten Bantu Bayi Tanpa Anus di Pandeglang

0
206

SUNGGUH malang, seorang bayi berusia dua bulan lebih bernama Bilqis, harus menahan rasa sakit dan tak berdaya dengan kondisi kelahirannya memiliki kelainan Atresia Ani, atau tidak memiliki anus semenjak lahir.

Akibat terhimpit kondisi ekonomi, bayi mungil itu dengan terpaksa sehari-harinya harus mengeluarkan kotorannya melalui perut dan harus mendapatkan perawatan khusus dari tim medis.

Untuk itu, Komunitas Motor Trail se-Banten memberikan aksi nyata bagi warga Kabupaten Pandeglang yang mengalami keterbatasan ekonomi. Klub sepeda motor lumpur ini memberikan santunan untuk bayi putri yang bernama Bilqis dari pasangan Een (40) dan Adang Sulaeman (40), warga Kampung Kadu Ranggem, Desa Kadu Bale, Kecamatan Banjar, Kabupaten Pandeglang.

Bantuan tersebut, diserahkan oleh salah seorang anggota Trail Pandeglang, One Sate dan rekan-rekan Offroader lainnya, pada Minggu (9/10/2022).

“Alhamdulillah, berkat kekompakan dan sumbangsih dari komunitas trail se-Banten, kami bisa membantu saudara kita di Kecamatan Banjar yang kebetulan anaknya mengalami gangguan kesehatan. Donasi yang terkumpul dari komunitas trail se-Banten, mencapai 12.310.000. Mudah-mudahan bantuan yang tidak seberapa ini bisa membantu dalam pengobatan, sehingga kondisinya segera cepat pulih,” ungkapnya kepada Tuntas Media.

One Sate mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian komunitasnya, kepada adik sanak masyarakat Kabupaten Pandeglang, yang sedang mendapatkan cobaan kehidupan. Dirinya juga mengajak agar komunitas lain dan juga masyarakat yang ada di Provinsi Banten, untuk mengulurkan tangan.

“Kalau bukan kita atau masyarakat yang memberikan bantuan, siapa lagi. Karenanya, mari kita bersama-sama meringankan beban saudara kita yang membutuhkan,” ujarnya.

Sementara, ibu bayi yang terlahir tanpa anus, Een mengaku sangat bersyukur dan berterimakasih sekali atas bantuan yang diberikan komunitas trail se-Banten. Karena dengan bantuan ini, anaknya bisa kembali mendapatkan sedikit biaya untuk pengobatan.

“Saya tidak bisa berkata-kata apa lagi, selain rasa syukur atas apa yang diberikan dan didapatkan saat ini. Memang biaya operasi ini sangat memberatkan kami,” singkatnya.

Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Asep