SEJAK dimulai 4 Oktober lalu, pagelaran Festival Seni Multatuli (FSM) 2021 berakhir Minggu (10/10), ditutup dengan konser musik Buhunna Sora dan Samba Sunda.
Sejak September, 25 musisi Lebak mengikuti lokakarya musik Angklung Buhun yang menghasilkan 4 aransemen musik tradisi bernuansa modern, bernama “Buhunna Sora”.
Banyak yang terlibat dalam proses penggarapan ini, termasuk Ismet Ruchimat (Wakil Dekan Institut Seni Budaya Indonesia Bandung), Parwa Rahayu (Pakar Musik Tradisi), Izze Robby (Sanggar Permata), dan Rendy Aminuddin (Sanggar Lebak Membara).
Ada empat lagu yang akan dibawakan Buhunna Sora di konser penutupan, termasuk 2 aransemen lagu hiburan dari tradisi Angklung Buhun Baduy berjudul Ngasuh Ayun-Ayunan, Yandu Bibi, juga terdapat lagu berjudul Miyuni Balebat dan Jaleuleu yang dikolaborasikan dengan angklung buhun.
“Konser ini merupakan bentuk pemajuan kebudayaan, selain untuk mengenalkan angklung buhun ke masyarakat luas, juga untuk menghadirkan warna baru dalam aransemen musik tradisi di Kabupaten Lebak,” ungkap Ismet Ruchimat.
Ia juga menyebut, kegiatan Festival Seni Multatuli sebagai event yang sangat mendukung kebudayaan dan tradisi sehingga perlu diselenggarakan setiap tahun dan dengan durasi yang lebih panjang.
Samba Sunda, grup musik tradisi kelas dunia yang terbentuk sejak tahun 1998 menutup FSM 2021:Tunggul Buhun, dengan membawakan lima lagu yang disaksikan secara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Festival Seni Multatuli atau melalui bit.ly/FSM-2021.
Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Fauzi