KEPALA SD Negeri 1 Asem Margaluyu, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Lebak diduga memanipulasi penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Hal itu mengemuka saat kepala sekolah yang baru menjabat satu tahun tersebut tidak melibatkan guru dan bendahara dalam perencanaan dan pengelolaan keuangan sekolah tersebut.

Salah seorang guru yang mengajar di SD tersebut mengatakan, selama ini kepala sekolah menggunakan dana Bos sendiri, tanpa melakukan rapat dan konsultasi dengan para guru.

“Banyak dugaan manipulasi data pada laporan penggunaan dana BOS, seperti membeli dan merenovasi toilet sekolah yang sebelumnya sudah ada dianggarkan kembali,” kata huru yang enggan disebutkan namanya itu.

Untuk menutupi tindakannya, kepala Sekolah sengaja berperan sendiri tanpa melibatkan para guru.

“Mulai dari perencanaan hingga pembelanjaan, Bu Kepala Sekolah selalu sendiri. Guru lain hanya atas nama saja, dan ibu bendahara hanya membantu membuatkan laporan SPJ nya saja, ” lanjutnya

“Dengan dalih melunasi utang kepala sekolah sebelumnya, semua kwitansi diduga dipalsukan termasuk honor bendahara yang katanya cuma dikasih Rp 200.000 padahal di kwitansi SPJ ditulis Rp 3.000.000,” pungkas guru tersebut.

Menanggapi informasi tersebut, Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, melalui Kepala Bidang SD Hadi Mulya mengatakan, tidak membenarkan manipulasi data pada pelaporan penggunaan dana BOS oleh siapapun.

“Kita akan berkoordinasi dengan Koordinator wilayah pendidikan setempat (K3S) agar dapat menentukan tindakan yang akan kita ambil kepada ibu Kepala Sekolah tersebut,” ujarnya.

Sementara itu kepala SDN 1 Asem Margaluyu saat dimintai keterangan melalui pesan singkat WhatsApp belum memberikan tanggapan hingga berita ini tayang.

Redaktur: Fauzi

Reporter: Fery