SEJUMLAH aktivis gabungan dari GMNI, HMI, PMII dan Gerakan Masyarakat Menes (Gemanes) mengaku, kecewa kepada Bupati Pandeglang, Irna Narulita. Kekecewaan itu lantaran jadwal audiensi dengan agenda pembahasan permasalahan pembangunan RS Pratama Menes yang seharusnya diigelar, Rabu (23/08/2017) batal dilaksanakan.
Sebagai bentuk kekecewaannya, mahasiswa sempat melakukan aksi penyegelan Kantor Bupati Pandeglang.
Ketua GMNI Pandeglang, Indra A Patiwara mengatakan, ia bersama rekan-rekan aktivis lainnya sudah tiba di Kantor Bupati Pandeglang sebelum pukul 10.00 WIB. Namun hingga pukul 12.00 tidak ada kepastian soal jadwal audiensi.
“Padahal sudah diijadwalkan audiensi dilaksanakan hari ini (kemarin, red) pukul 10.00. Kami kecewa karena tidak ada respon dari bupati atau stafnya,” ujar Indra di depan Kantor Bupati Pandeglang, kemarin.
Tadinya dalam audiensi itu pihaknya akan menyampaikan berbagai masalah pembangunan RS Pratama Menes. Kata dia, lokasi pembangunan rumah sakit itu dinilai tidak representatif karena dekat dengan Sungai Cigondang dan di bagian belakang terdapat rel kereta api.
“Berdasarkan informasi bahwa RS Pratama Menes akan dibangun empat lantai dan akan ada sebuah alat kesehatan yang harganya melebihi harga pembangunan rumah sakit,” ujarnya.
Pihaknya menuntut, pemerintah untuk menghentikan pembangunan RS Pratama Menes. Namun jika tidak, lakukan peninjuan ulang dan pindahkan lokasi pembangunan.
Redaktur: A Supriadi
Reporter : Pepeng