SATU keluarga di Kampung Ciparumpang, Kelurahan Pagerbatu, Kecamatan Majasari, Kabupaten Pandeglang, Banten, sudah puluhan tahun tinggal di rumah tidak layak huni. Mereka adalah Jari (75) sang istri Sapiah (53) dan kedua anaknya yang masih duduk di bangku sekolah di Di usia yang tidak lagi muda, Jari tidak mampu bekerja seperti muda dulu. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya, ia hanya mengandalkan tetangganya yang mau memberikan pekerjaan, seperti berkebun ke sawah ataupun jasa pijat. Upah yang diterimanya pun tidak seberapa dan hanya cukup untuk makan sekeluarga.
“Untuk sehari-hari tidak menentu, karena kebun pun tidak punya. Ya paling saya kerja di kebun orang atau pun pijit orang,” kata Jari, saat ditemui di kediamannya, Rabu (13/05/2020).
Ia mengaku, rumahnya yang sudah tidak layak huni cukup membuat ia dan keluarganya harus menahan dingin akibat atap bocor ketika hujan. Padahal sebelumnya ia sudah dibangunkan rumah oleh pemerintah melalui program RTLH, namun pembangunannya tidak selesai, karena hanya stimulan. Saat ini sudah hampir satu tahun pembangunan rumahnya terbengkalai.
“Kami terpaksa tetap tinggal rumah ini dan tidak sanggup untuk memperbaikinya karena tidak memiliki cukup uang,” sambung Jari.
Kini Jari dan istrinya hanya berharap agar pemerintah dapat membantu memperbaiki rumahnya. Terlebih saat ini tengah mewabahnya Covid-19 yang membuatnya semakin kebingungan.
“Saya hanya berharap pemerintah bisa membantu pembangunan rumah saya, ini juga bingung lagi ada virus corona tidak ada kerjaan dan bantuan dari pemerintah juga belum dapat,” pungkasnya.
Sementara itu, Camat Majasari, Caswa mengaku, pihaknya sudah memasukan nama Jari ke beberapa program pemerintah, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), dan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Mengenai pembangunan rumah Jari yang terbengkalai, kata dia, program RTLH hanya bersifat pendorong, jadi pemerintah tidak dapat sepenuhnya membangun rumah Jari.
“Semua program yang berkaitan akan kita usulkan, kepada pihak terkait. Dan harusnya masyarakat membantu untuk pembangun itu, karena pemerintah juga tidak bisa membangun sepenuhnya,” terangnya.
Dalam waktu dekat, ujar Caswa, akan diturunkan bantuan, baik dari pemerintah pusat, kabupaten, maupun kecamatan kepada masyarakat Majasari, termasuk Jari yang juga terdampak pandemi Covid-19.
“Insyaallah bantuan dari pemerintah akan segera disalurkan dan bertahap dan minggu ini juga ada 500 paket sembako yang akan disalurkan,” tutup Caswa.
Redaktur : A Supriadi
Reporter : Andre Sopian