MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pandeglang, buka suara soal pria misterius bernama Iskandar Jamaludin Firdaus yang mengaku sebagai ‘raja’ di Pandeglang, Banten. MUI pun tak mempermasalahkan penobatan gelar tersebut, selama tidak meresahkan masyarakat.
“Kalau enggak merugikan mah biarin aja sih, selama masyarakatnya enggak merasa resah ya silahkan saja,” kata Ketua MUI Pandeglang KH Tb. Hamdi Maani saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (22/9/2021).
Hamdi menyatakan, pihaknya sudah sejak lama mengetahui aktivitas Iskandar yang memang terkenal dengan sebutan raja. Bahkan menurutnya, aktivitas pria misterius itu banyak membantu warga dengan memberi sumbangan dan membangun rumah tidak layak huni.
“Jadi biasa aja, enggak usah terlalu dikhawatirkan. Kan selama ini tidak meresahkan, justru kan malah membantu ke masyarakat juga. Apalagi dia telah membangun rumah warga yang tidak layak huni,” ucapnya.
Namun demikian, Hamdi tetap meminta supaya masyarakat dan tokoh ulama di Pandeglang agar memantau aktivitas Iskandar. Jika terjadi hal yang menyimpang, kata dia, segera laporkan ke pihak berwajib.
“Kalau aktifitasnya meresahkan, ya tinggal tangkap aja terus laporin ke polisi,” tutupnya.
Sementara, Bupati Pandeglang, Irna Narulita ikut mengomentari kemunculan Baginda Raja Jamaluddin Firdaus di Desa Pandat, Kecamatan Mandalawangi. Orang nomor satu di Pandeglang ini, menginstruksikan jajaran kecamatan untuk melakukan pendekatan.
“Kalau memang masih ada silsilah seperti itu hanya sejarah. Camat Mandalawangi harus datangi mereka, ada masalah apa sih. Apakah ekonomi atau halusinasi. Kan bisa saja di tengah pandemi covid-19, kita juga bisa halusinasi. Kapan ya kita jadi orang kaya, punya uang Rp 1 miliar,” kata Irna.
Mantan Anggota DPR RI ini menilai, saat ini kemunculan Baginda sedang didalami pihak penegak hukum. Pemerintah daerah akan melakukan pendekatan terhadap keluarga Baginda.
“Sedang kita selidiki, Pemerintah Daerah hanya sifatnya persuasif. Kita lakukan pendekatan dulu, itu lebih kepada SDM (sumber daya manusia),” terangnya.
Redaktur : D. Sudrajat
Reporter : Asep